Jaga Supply dan Demand Agar Harga Bawang Merah Stabil
Padahal, ini jelas jadi lebih mahal dan tidak efisien. Hal ini juga harus diberikan edukasi.
"Mereka tidak sabaran. Solusi untuk mengatasi masalah harga bawang ini adalah perlu ada kesadaran bersama untuk melakukan pendekatan pola tanam berbasis teknologi," tuturnya.
Dalam hal manajemen budi daya tanam, sambung Moeldoko, petani bawang belum terbiasa berorientasi pada edisiensi.
Indikatornya yaitu petani lebih suka menggunakan pupuk nonorganik dan pestisida berlebihan.
"Padahal, tata cara seperti itu akan menimbulkan inefisiensi. Sebab cara budi daya seperti itu akan merusak unsur hara sehingga dalam jangka panjang akan menimbulkan biaya tinggi (tidak efisien)," papar Moeldoko.
Moeldoko berharap petani diarahkan untuk tidak lagi menggunakan pupuk nonorganik dan pestisida secara berlebihan.
Mereka diarahkan untuk lebih bertani secara organik karena ongkos produksinya menjadi lebih murah. (jos/jpnn)
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengatakan, suppy dan demand harus diperhatikan untuk menjaga stabilitas harga bawang.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Warga Sekitar Kebakaran Gudang Peluru Ada Imbauan dari Moeldoko, Ini Demi Kebaikan
- KSP Inisiasi Gerakan Anak Muda Jaga Keberlanjutan Legasi Jokowi
- Menpora Dito Luncurkan Forum IFN untuk Menyambut Indonesia Emas 2045
- Babel Tambah 30 Ton Bawang Untuk Perkuat Stok Jelang Ramadan
- AHY dan Moeldoko Akhirnya Berjabat Tangan, Ada Peran Jokowi
- Indonesia Tekankan Pentingnya Iptek dan Inovasi untuk Mencapai SDGs 2 Tanpa Kelaparan