Jakarta Harus Menjadi Contoh Kota Layak Anak

Jakarta Harus Menjadi Contoh Kota Layak Anak
Calon anggota DPD daerah pemilihan DKI, Fahira Idris (berkerudung) bersama relawan dan pendukungnya di Gelanggang Remaja Jakarta Utara (19/03).

jpnn.com - Sebagai ibu kota negara, Jakarta harus menjadi yang terdepan sebagai status Kota Layak Anak (KLA). Provinsi yang dipimpin Joko Widodo ini perlu mendahului kota lainnya yang kini berlomba menyandang status tersebut. Memang, status KLA bukan perkara mudah. Namun dengan dukungan pemerinta provinsi dan tekad yang kuat, maka status tersebut bisa terwujud.

Optimisme ini disampaikan calon anggota DPD daerah pemilihan DKI, Fahira Idris saat memberikan orasi di depan ribuan relawan dan pendukungnya di Gelanggang Remaja Jakarta Utara (19/03). Para relawan dan pendukung Fahira Idris ini berasal dari enam Kecamatan dan 31 Kelurahan yang ada di Jakarta Utara.

“Jika saya dipercaya masyarakat Jakarta menjadi anggota DPD, saya akan perjuangkan Jakarta menjadi kota layak anak atau KLA,” kata Fahira.

Menurut Fahira,  Jakarta memang sudah punya Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan, hanya tinggal bagaimana aksi dan inovasi dari Perda ini diaplikasikan sehingga Jakarta bisa menyandang Kota Layak Anak. “Saya punya target menjadikan Jakarta kota pertama yang menyandang itu (Kota Layak Anak). Memang aktor utama untuk merealiasikan ini adalah Pemerintah Provinsi DKI, tetapi DPD harus ‘rewel’ mendorong KLA di DKI Jakarta,” kata Caleg DPD nomor urut 11 yang juga seorang aktivis perempuan ini.

Kebijakan yang ingin diwujudkan Fahira adalah, anak-anak di Jakarta dilibatkan dalam setiap kebijakan (perda atau regulasi lainnya) di kota ini. “Karena anak-anak punya hak menentukan wajah kota tempat mereka tinggal,” ujar Ketua Yayasan Anak Bangsa Berdaya dan Mandiri yang pernah dinobatkan sebagai The Most Favourite Inspiring Woman oleh salah satu media, dan pada 2013 ini terpilih sebagai salah satu Wanita Inspiratif & Informatif di Twitter versi Fimela.

Salah satu ciri kota layak anak adalah banyak terdapat ruang terbuka hijau untuk bermain anak-anak. “Di Jakarta ini gudangnya perusahaan-perusahaan besar. Sudah saatnya program-program CSR mereka diarahkan untuk memperbanyak ruang terbuka hijau,” jelas Fahira Idris yang juga berprofesi sebagai pengusaha ini.

Selain itu, yang juga sangat penting, kata Fahira di Jakarta harus ada aturan tegas yang melarang anak-anak membeli apalagi mengonsumsi rokok dan minuman keras. “Lihat saja yang terjadi sekarang, anak-anak SMP, bahkan SD sudah bebas beli rokok, beli miras. Tidak ada aturan. Kondisi ini sudah terjadi puluhan tahun, dan kita sudang anggap  biasa. Jika kondisi seperti ini masih terjadi, sampai kapanpun, Jakarta tidak akan pernah menyandang kota layak anak,” ungkap putri pertama Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris yang juga Ketua Gerakan Nasional Anti Miras.

Selain punya program mewujudkan Jakarta sebagai KLA, Fahira juga bertekad menjadi Jakarta sebagai kota yang ramah terhadap perempuan. Berbagai program aksi Fahira untuk Jakarta ini disambut antusias oleh para relawan dan pendukungnya yang didominasi ibu-ibu rumah tangga.

Sebagai ibu kota negara, Jakarta harus menjadi yang terdepan sebagai status Kota Layak Anak (KLA). Provinsi yang dipimpin Joko Widodo ini perlu mendahului

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News