Jaksa Agung Terseret Kasus Bansos, Jokowi Dalam Posisi Simalakama?

Ia menambahkan, harus ada perubahan paradigma total. Presiden harus memahami. Sebelum terlambat kerusakan hukum ini diatasi. Menurut dia, di bidang hukum tentu akan ada invisible hand yang membawa hukum sebagai alat untuk meraih kepentingan. Karenanya, kata dia, perlu ada visible hand dan visible force yakni kepemihakan Presiden.
“Kemana dia berpihak? Akankah ada visible force? Kalau tidak ada negara ini runtuh,” paparnya.
Mantan Komisioner Komisi Kejaksaan Kaspudin Noor mengatakan, apapun keputusan presiden jangan sampai merugikan masyarakat. Keputusan itu harus efektif dan tepat. Jangan sampai presiden ambil keputusan yang keliru.
Menurutnya, Presiden harus menggunakan kewenangannya untuk mencari benar tidak isu yang tengah menerpa Jaksa Agung. Kalau itu benar, maka dalam hal ini tidak elok kejaksaan dipimpin oleh orang yang terlibat dan terbukti melanggar hukum. Kalau isu tidak benar, menurut Kaspudin, harus disampaikan ke publik bahwa ini tidak benar.
“Presiden bertanggungjawab sampaikan ini. Paling tidak juru bicaranya memberikan klarifikasi di masyarakat supaya tidak menduga-duga dan tidak ada langkah yang tidak jelas,” kata Kaspudin di kesempatan itu.(boy/jpnn)
JAKARTA – Ketua DPP Partai Demokrat Kastorius Sinaga mengatakan nama Jaksa Agung M Prasetyo yang terseret dalam kasus dugaan gratifikasi penanganan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan