Jalan Memutar

Oleh: Dahlan Iskan

Jalan Memutar
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tentu dia juga tidak mau saya ajak bicara soal sel dendritik. Yang lagi ramai dipro-kontrakan. Seperti yang akan dilakukan lewat Vaksin Nusantara.

Dia tidak mau bicara soal itu. Dia ingin konsentrasi dulu di terapi plasma Konvalesen (TPK). Agar benar-benar sukses dan Indonesia tercatat dalam prestasi dunia di bidang konvalesen.

"Saya tidak menyangka akhirnya terapi plasma konvalesen diterima secara luas," kata Monica.

Dia ingat awal-awal saat memperkenalkan konvalesen: penentangnya begitu banyak –dari kalangan dokter sendiri. Tapi Monica tidak mau mengingat-ingat itu lagi.

"Terlalu menyakitkan," katanyi. "Yang penting Konvalesen sekarang sudah diterima secara luas," tambahnyi.

Proses ''menyakitkan'' itulah yang kini lagi dialami tim Vaksin Nusantara.

Izin uji coba fase 2-nya tetap belum keluar –sampai sekarang. Kabarnya BPOM bahkan minta uji coba itu diulang lagi. Bukan saja mulai dari fase pertama, pun harus dari tahap sebelum fase pertama.

Kenapa konvalesen diizinkan? Itu karena Vaksin Nusantara menyebut dirinya ''vaksin''. Sedang konvalesen menyebut dirinya ''terapi plasma Konvalesen''.

Apakah berarti Vaksin Nusantara juga harus menempuh jalur memutar yang sudah dilakukan terapi plasma konvalesen?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News