Jalan Pulang

Oleh Dahlan Iskan

 Jalan Pulang
Dahlan Iskan.

Musim dingin di sana udaranya kering. Jangan-jangan Yako tidak memiliki cukup gizi. Untuk belajar kerasnya itu. 

Apakah Yako kurang memperhatikan makanan?

“Sejak tahun lalu Yako memang tidak mendapat kiriman uang," ujar Azroy, teman Yako asal Sebatik. Satu pulau yang separuh milik Indonesia, separuhnya lagi Malaysia. Azroy sendiri mendapat nama Mandarin Wang Lei Qi.

Setahun terakhir Yako sangat berhemat. Kadang teman-temannya sampai urunan. Kalau Yako sudah tidak punya uang untuk makan.

Namun teman-temannya itu juga bukan orang mampu. Hanya bisa memberi uang sekadarnya. Agar Yako bisa makan.

Enam bulan lalu Yako tidak kuat lagi. Minta dibantu bagaimana bisa pulang. Ia merasa sudah membebani teman-temannya. Asuransi dari kampusnya juga sudah habis. Terpakai untuk pengobatan.

Azroy pun harus menggalang dana. Mencarikan uang untuk membeli tiket. Sekaligus mengantarkan Yako pulang.

Pulang ke mana?

Setelah setahun di Tiongkok teman-temannya kaget. Bukan soal prestasinya itu. Namun tiba-tiba saja Yako berjilbab. Dua teman sekamarnya memang berjilbab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News