Jalan Singapura
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

jpnn.com - Sejarah selalu berulang. Begitu kata orang bijak pandai. Akan tetapi, tokoh sejarah hanya lahir satu kali.
Orang-orang yang mengukir sejarah besar hanya lahir sekali dalam sejarah.
Itulah yang terjadi dalam sejarah bangsa-bangsa seluruh dunia.
Indonesia mengalami hal itu dengan Sukarno, Singapura mengalami hal itu dengan Lee Kuan Yew.
Dua orang itu adalah tokoh besar yang lahir bersamaan dengan kelahiran bangsanya sebagai negara bangsa, ‘’nation-state’’.
Dua-duanya merupakan tokoh besar yang dilahirkan oleh zamannya. Sukarno lahir dan besar dari gejolak zaman pada era kolonialisme, dan Lee bergumul untuk menciptakan identitas sebuah bangsa pasca-kolonialisme.
Sukarno meninggalkan PR yang sangat banyak bagi bangsa Indonesia.
Sampai sekarang para penerus Sukarno seperti meraba-raba arah pembangunan bangsa yang diwariskan para founding parents negara.
Jalan Singapura sekarang ditempuh China dengan sukses. Banyak negara lain yang tergoda untuk mengikuti jalan yang sama, membangun ekonomi tanpa demokrasi.
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia