Jalan Singapura
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Sepeninggalan Lee, Singapura masih tetap memegang haluan pembangunanisme yang menekankan kesejahteraan dan mengabaikan kebebasan. Lee membuktikan bahwa demokrasi liberal ala Barat tidak diperlukan di Asia.
Lee memperkenalkan konsep ‘’The Asia Value’’ Nilai Asia, yang berbeda dari ‘’Nilai Barat’’. Nilai Barat menekankan pada kepentingan individu, sementara Nilai Asia lebih mementingkan komunalisme dan kebersamaan.
Model kapitalisme-otoritarian ala Singapura ini sekarang diterapkan di China dan mendapatkan sukses besar. Ketika pemimpin China Deng Xiaoping memulai reformasi ekonomi China pada awal 1990-an, dia terus terang memuji Singapura dan ingin melakukan kopi-paste.
Jalan Singapura itulah yang sekarang ditempuh oleh China dengan sukses. Banyak negara lain yang tergoda untuk mengikuti jalan yang sama, membangun ekonomi tanpa demokrasi.
Indonesia juga sangat tergoda untuk mengikuti jalan Singapura. (*)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Jalan Singapura sekarang ditempuh China dengan sukses. Banyak negara lain yang tergoda untuk mengikuti jalan yang sama, membangun ekonomi tanpa demokrasi.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Timnas U-23 Indonesia Sukses Masuk Semifinal, Rizky Billar Menangis
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- UEA Dukung RI Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027