Jalan Soeharto Bakal Picu Polemik dan Resistensi Publik

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti senior Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo, menyatakan bahwa masyarakat tidak akan mempersoalkan jika Soekarno, Hatta dan Ali Sadikin dijadikan nama jalan. Sebab, masyarakat bisa menerima keberadaan tokoh-tokoh itu termasuk untuk nama jalan sekalipun.
Namun, hal sebaliknya akan terjadi jika mantan Presiden Soeharto dijadikan nama jalan. Sebab, sosok penguasa era Orde Baru itu adalah figur kontroversial yang memiliki tingkat resistensi cukup tinggi di tengah masyarakat. Alasannya, Soeharto dinilai memiliki cacat sejarah.
Menurut Karyono, bila nama Soeharto dipaksakan sebagai nama jalan maka bisa jadi akan menimbulkan polemik yang berkepanjangan. Oleh karena itu, ia mengusulkan, agar Soeharto tidak perlu dijadikan nama jalan. "Daripada menimbulkan masalah," katanya saat dihubungi, Minggu (1/9).
Karyono mengakui, simbul-simbol atau panji-panji kebangsaan, kesejarahan dan penghormatan terhadap tokoh bangsa juga merupakan keniscayaan untuk memperkokoh pembangunan watak dan bangsa. Namun, katanya, suksesnya pembangunan tidak diukur dari nama jalan, melainkan sejauh mana tokoh pemimpin itu mampu menciptakan keadilan dan kemakmuran.
Sebeluknya, Ketua Delegasi Panitia 17 Jimmly Asshiddiqie mengatakan, Panitia 17 berkeinginan nama-nama pahlawan diabadikan menjadi nama-nama jalan dan gedung tertentu. Pemberian nama itu dimulai dari DKI Jakarta. Menurutnya, Panitia 17 mengusulkan agar di setiap ibukota provinsi terdapat nama Jalan Soekarno dan Jalan Hatta.
Di samping itu, juga berkembang ide nama-nama pahlawan lainnya untuk nama jalan. Targetnya pada tanggal 10 November atau bertepatan dengan Hari Pahlawan nanti, Jalan Medan Merdeka Utara akan menjadi Jalan Bung Karno, sedangkan Jalan Medan Merdeka Selatan diganti menjadi nama Jalan Bung Hatta.
Selain Jalan Merdeka Utara dan Jalan Merdeka Selatan, Jimly juga menyatakan, Panitia 17 mengusulkan Jalan Merdeka Barat dan Merdeka Timur diganti namanya. Untuk Jalan Medan Merdeka Barat jadi Soeharto, sedangkan Jalan Medan Merdeka Timur jadi Ali Sadikin.(gil/jpnn)
JAKARTA - Peneliti senior Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo, menyatakan bahwa masyarakat tidak akan mempersoalkan jika Soekarno, Hatta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan