Jalani Beragam Warna Kehidupan

Jalani Beragam Warna Kehidupan
Jalani Beragam Warna Kehidupan

Usai lulus SMA, Maya lantas melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum Universita Pancasila (UP), Jakarta pada 1991. Saat mengikuti penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), dia sempat menyabet predikat peserta terbaik. Selama di kampus Maya juga aktif dalam berbagai kegiatan. Salah satunya menjadi MC (Master of Ceremony) untuk beberapa kegiatan baik formal maupun informal di Fakultas Hukum UP.

Di sela-sela kuliahnya, dia mencoba menggeluti dunia seni dari 1991-1997. Maya pernah menjadi model di catwalk, koreografer, dan juri di sejumlah even modeling di Jakarta. Pada 1995, Maya menyelesaikan studi dan bergelar sarjana hukum (SH). Kemudian dia mencicipi dunia lawyer atau pengacara bersama Prof Dr Dimyati Hartono, SH (Dimhart) & Associates Law Firm. ”Saya pernah menangani berbagai kasus. Selama menjadi pengacara, saya banyak memperoleh pelajaran yang berharga, khususnya dari Pak Dimyati,” ujar suami dari Ir Andreas Reza MH. 

   

Pada 1999, bersama Dimyati dan beberapa orang, Maya mendirikan Lembaga Demokrasi Indonesia Baru (LDIB). Saat itulah, dia mulai terjun ke dunia politik melalui lembaga swadaya masyarakat. LDIB sempat mengkritisi kasus jejak pendapat di Timor Timur (Tim Tim). ”Di LDIB, saya sempat menjabat sebagai director of international relation. Saya juga pernah menjadi head committee untuk beberapa konferensi yang berhubungan dengan politik dan pendidikan demokrasi,” jelas ibu dari Muhammad Khalifah Yusuf.

   

Pada 1997, Maya memutuskan melanjutkan pendidikan pascasarjana di Australia. Kali ini, dia lebih memilih ke bidang bisnis. Setahun kemudian, dia menyelesaikan gelar Master of International Business (MIB), Swinburne University of Technology, Melbourne.      

Cantik, ramah, supel, cerdas, dan ambisius. Itulah sosok yang tampak dalam diri Maya Miranda Ambarsari SH MIB, presiden direktur PT Indo Multi Niaga 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News