Jalur KA, Solusi Urai Penumpukan Kontainer di Tanjung Priok

Jalur KA, Solusi Urai Penumpukan Kontainer di Tanjung Priok
Jalur KA, Solusi Urai Penumpukan Kontainer di Tanjung Priok

Solusi ini paling keren di mana akan mempercepat kontainer tertarik keluar dari pelabuhan lebih dari tiga kali lipat. Saat ini, hanya tiga kereta per hari yang dapat masuk ke terminal kontainer Tanjung Priok.

Jika sudah ada jalur kereta api, maka frekuensi rangkaian kereta api barang bisa sampai 20 kereta per hari. Misalnya, satu rangkaian kereta itu setara dengan 30 truk maka dengan 20 kereta setara 600 truk. Dan ini kan hilir-mudik, jadi setidaknya 1.200 truk.

Kalau satu truk kontainer ukuran 40 kaki itu sepanjang 15 meter, maka 1.200 truk memerlukan panjang jalan sekitar 18 kilometer, setara jarak Rawamangun, Jakarta Timur, ke kawasan Cibubur, juga di Jakarta Timur.

“Selama ini biayanya masih mahal karena adanya double handling. Namun, jika akses jalur kereta bisa masuk ke pelabuhan, biayanya akan jauh lebih murah,” ujarnya.

Sebenarnya, kata Wahyu, akses rel tersebut sudah ada. Hanya selama ini ditimbun oleh Pelindo II dengan kontainer sehingga tidak terlihat. Jalur kereta pelabuhan dapat memberikan banyak dampak positif. Karena itu, lanjutnya, dibutuhkan kebesaran hati dari Pelindo II untuk membuka kembali akses tersebut.

Wahyu yakin, adanya jalur kereta api ini akan mampu meningkatkan kelancaran pengiriman barang dari berbagai kawasan, terutama kawasan di wilayah timur pelabuhan Tanjung Priok yang mencakup sekitar 60 persen hingga 65 persen volume barang yang berasal dari Bekasi, Karawang, Cikampek, dan sekitarnya.  

Apalagi, wilayah timur ini mencakup 12 kawasan industri dengan lebih dari 3.000 perusahaan manufaktur. “Kelancaran pengiriman barang ini akan berdampak terhadap biaya logistik perusahaan, baik biaya transportasi maupun persediaan,” ujarnya.

Sementara, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldi Masita, mengatakan bahwa jalur kereta api memang yang paling efektif. Namun, Pelindo II tidak bersungguh-sungguh membuka akses ini karena banyaknya kepentingan, padahal KAI dengan Pelindo II sama-sama BUMN.  

JAKARTA—Kondisi pelabuhan Tanjung Priok makin membikin resah eksportir maupun importir. Bagaimana tidak, kondisi pelabuhan tersebut hingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News