Jalur Lebaran Siap, Menteri PU Laporkan ke Presiden

Jalur Lebaran Siap, Menteri PU Laporkan ke Presiden
Jalur Lebaran Siap, Menteri PU Laporkan ke Presiden

jpnn.com - JAKARTA - Meskipun di beberapa titik masih ada perbaikan jalan yang rusak, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kembali menegaskan bahwa jalur lebaran sudah siap digunakan untuk mudik.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto usai menggelar rapat kabinet bersama Presiden kemarin (18/7). Dia mengklaim sudah tidak ada lagi jalan yang rusak.
    
Dalam penjelasannya, Djoko mengatakan jalur pantura dan jalur selatan sudah siap menampung kendaraan pemudik. Dari Jakarta sampai Jawa Timur kondisi jalan sudah mantap. "Semuanya sudah diperbaiki. Sekarang kondisi jalan sudah nyaman dan siap digunakan," jelasnya.
    
Menurut dia, laporan kesiapan jalan itu tidak dibuat-buat. Tapi berdasarkan bukti lapangan. Tim dari Kementerian PU yang berisi pejabat eselon I sampai eselon III ditugasi oleh Djoko untuk mengecek kondisi lapangan.

Mulai dari jalan di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. "Laporan sudah saya terima. Hasilnya baik," jelasnya.
    
Dia mengatakan, pemberitaan yang menyatakan jalur lebaran belum siap merupakan berita bohong dan tidak berdasar fakta lapangan. Menurut dia, mayoritas proyek jalan sudah selesai. Hanya beberapa misalnya jalur tengah di Sumedang menuju ke Kadipaten. Kondisi jalan itu berlubang. Namun dia mengatakan bahwa petugas sudah melakukan penambalan.
    
Sama halnya dengan di Lampung dan Pemalang. Ada jembatan yang katanya belum selesai diperbaiki. Pria yang menjabat Menteri PU sejak bulan Oktober 2004 itu menjelaskan untuk jembatan lampung sudah bisa digunakan. Sedangkan jembatan comal ada perbaikan aspal. "Sebentar lagi selesai," terangnya.
    
Untuk jalur tengah yang biasanya digunakan sebagai jalur alternatif misal Kadipaten, Sumedang dan Kuningan, menurut Djoko sebenarnya bukan tanggung-jawabnya kementerian PU.

Perbaikan ada di tangan Pemprov atau Pemda setempat. Namun pihaknya bisa turun tangan jika pemda setempat menyatakan tidak mampu memperbaiki lantaran APBD yang dimiliki tidak mencukupi untuk perbaikan jalan.
    
Kemacetan di jalur mudik diprediksi masih terjadi. Pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu kepadatan lalu-lintas mayoritas di pulau Jawa. Misalnya Pantura di simpang Jomin Cikampek.  Djoko mengatakan kemacetan disebabkan volume kendaraan sudah tidak sebanding dengan kapasitas jalan.

Di jalan sepanjang 1300 km itu perbandingan antara volume kendaraan dan kapasitas jalan melebihi batas maksimal yakni 0,6 persen. "Pantura visi rasionya ada yang 0,7 bahkan ada yang mencapai 0,8 persen. Jadi jika pasti akan macet," ungkapnya.
    
Menurut Djoko, kemacetan itu tidak bisa diselesaikan secara instan. Perlu perluasan jalan. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan lantaran pemukiman sudah tumbuh subur. Salah satu jawaban yakni kementerian PU sudah membangun jalan tol. Misalnya jalan tol Cikampek-Palimanan. Jalan yang panjangnya 116 kilo itu masih dalam tahap pembangunan.

Pembebasan lahan di Palimanan, kanci dan Cirebon sudah selesai. Kini progresnya 35 persen. Pihaknya mentargetkan tahun 2015 jalur tersebut sudah bisa digunakan.
    
Selain itu tol Semarang-Batang. Panjangnya sekitar 30 kilometer. Kini masih bermasalah dalam pembebasan lahan. Menurut Djoko ada tanah milik PTPN. Untuk mengatasi itu, pihaknya mengaku sudah berbicara dengan Dirut PTPN.

Untuk ruas Solo-Ngawi progresnya pembebasan lahan sudah mencapai 80 persen. Lahan sebagian milik pemerintah dan swasta. Ruas Ngawi-Kertosono pun belum selesai. Djoko mengatakan jalan itu masih dalam pembebasan lahan. Ada juga di Jawa Timur yakni tol Kertosono-Mojokerto seksi I. Panjangnya 14,5 kilometer. Jalan Tol Gempol-Pandaan yang panjangnya 12,1 kilometer sudah hampir selesai.
    
Djoko menambahkan, selain kondisi jalan, yang mengancam pemudik adalah cuaca. Akhir-akhir ini cuaca tidak menentu. Meskipun sudah memasuki musim kemarau, terkadang hujan turun. Djoko mengatakan kementerian PU sudah menyiapkan alat berat di jalur-jalur rawan. Misalnya di Malang-Lumajang yang rawan longsor.
    
Bagi pemudik yang ingin mengetahui kondisi jalur mudik, Kementerian PU menyediakan microsite ayomudik,com. Microsite itu berisi tentang semua informasi terkait kesiapan mudik. Djoko mengatakan di dalamnya terdapat berbagai macam informasi. Seperti jalan-jalan yang sudah diperbaiki, titik-titik kemacetan, daerah rawan banjir dan longsor.

Selain itu, website itu bisa menjadi pemicu kinerja Kementerian PU. Menurut dia pemudik juga bisa menginformasikan kerusakan jalan kepada PU. "Tinggal di foto terus di upload. Secepatnya akan kami tangani," jelasnya.
        
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PU, Djoko Mursito mengatakan pembuatan website itu untuk menjaring masukan pada pemudik. Pasalnya setiap tahun orang dan media selalu mengatakan bahwa jalur lebaran belum siap.

JAKARTA - Meskipun di beberapa titik masih ada perbaikan jalan yang rusak, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kembali menegaskan bahwa jalur lebaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News