Jalur Migrasi Orang Aborigin Menghubungkan Sorong hingga Hobart

Jalur Migrasi Orang Aborigin Menghubungkan Sorong hingga Hobart
Sekitar 60 ribu tahun silam, Australia masih tersambung dengan Papua dan Tasmania dalam wilayah daratan yang dikenal sebagai Benua Sahul. (Supplied)

"Orang mungkin berhasil bermigrasi dari Afrika  dan dalam 10–15 ribu tahun kemudian, mereka tiba di Australia," jelasnya.

Jalan raya "super highways" ini, kata Prof Corey, memiliki kemiripan yang mencolok dengan jalan raya dan jalur ternak Australia saat ini.

"Fakta bahwa mereka dapat menetap di seluruh benua ini dengan cepat dan membangun hubungan jangka panjang menunjukkan adanya sejarah lisan turun-temurun selama puluhan ribu tahun," katanya.

"Jalan raya 'super highways' yang muncul dalam pemodelan tampaknya cocok dengan banyak rute lama untuk ternak dan jalur perdagangan Aborigin yang kita kenal dari abad ke-19 misalnya," jelas Prof Corey.

"Banyak penjelajah Eropa, mereka yang cukup pintar berbicara dengan penduduk setempat tentang ke mana harus pergi dan bagaimana bertahan hidup, saya membayangkan pengetahuan itu diturunkan sejak lama," tambahnya.

Data cocok dengan cerita rakyat

Meskipun pemodelan ini menunjukkan rute yang paling mungkin berdasarkan data yang tersedia, namun tidak pasti, sehingga memerlukan kolaborasi dengan masyarakat Aborigin untuk mengisi kekosongan pengetahuan.

Dengan pengalaman puluhan tahun sebagai sejarawan dan arkeolog Aborigin, Profesor Laureate Lynette Russell dari Universitas Monash menjelaskan sains dan cerita rakyat memiliki peran penting dalam mengungkap sejarah Aborigin.

"Tidak ada seorang pun yang memiliki sejarah lisan berusia 70 ribu tahun. Namun bukan berarti tidak ada cerita mendalam yang berhubungan dengan tempat ini," kata Prof Lynette.

Enam puluh ribu tahun silam, ketika wombat seukuran badak dan kanguru pemakan daging masih hidup di Australia, orang aborigin baru saja tiba di sini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News