Jambul Kuning Bukan Burung Paling Pintar, Mengapa jadi Favorit?

Jambul Kuning Bukan Burung Paling Pintar, Mengapa jadi Favorit?
MALANG: Kakaktua jambul kuning dimasukkan ke dalam botol air mineral. Foto: WS Hendro/Jawa Pos

Pada 2 Maret, polisi juga mengungkap penyelundupan satwa langka dengan modus yang nyaris sama. Petugas menemukan 42 satwa langka. Sebanyak 36 ekor di antaranya adalah kakaktua jambul kuning. Satwa tersebut disembunyikan di bawah kamar tidur penumpang.

Kasus itu terungkap ketika tercium bau busuk dari kapal. Ketika dicek, ternyata ditemukan beberapa bangkai burung. Di tempat tersebut, masih banyak burung yang hidup. Penyelundupan itu pun melibatkan oknum anak buah kapal (ABK). Polisi yang mengusut kasus itu menetapkan ABK tersebut sebagai tersangka.

Kasus serupa terjadi pada 4 Mei lalu. Petugas menemukan 23 burung kakaktua. Sebanyak 21 kakaktua di antaranya berjenis jambul kuning. Temuan tersebut sampai mengundang perhatian internasional. Sindikat penyelundup menyembunyikan kakaktua jambul kuning itu dengan memasukkannya ke botol air mineral. ”Tujuannya biar tidak meronta dan mudah dicurigai,” kata Kasubbaghumas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Lily Djafar.

Modus itu sebenarnya klise. Dalam kasus di sejumlah daerah, penyelundupan burung menggunakan bambu yang dipotong. Ukurannya menyesuaikan besar burung. Dengan bambu tersebut, burung menjadi lebih nyaman selama disekap karena dindingnya dingin.

Dalam kasus terbaru, penyelundup tampaknya mencoba cara pintas, namun lebih menyiksa. Yakni, menggunakan botol air mineral yang bagian bawahnya dipotong. Burung dimasukkan dari bawah dengan posisi kepala berada di tutup botol.

Polisi menduga satwa-satwa tersebut bakal diturunkan di Surabaya. Tingginya permintaan membuat sindikat penyelundup berusaha membombardir pasar dengan mengirimkannya dalam jumlah besar. Lily mengatakan, tiga kasus yang terungkap itu bisa jadi hanya kondisi di permukaan. ”Kemungkinan besar ada yang sudah lolos,” katanya.

Menurut Direktur Utama PDTS KBS Aschta Nita Boestani Tajudin, memasukkan jambul kuning ke botol adalah salah satu modus umum yang sering ditemukan. Kakaktua itu sejatinya hewan yang cukup berisik. Paruhnya juga cukup kuat untuk bisa mengoyak barang yang agak keras. ”Kalau masuk botol, ia tidak bisa bergerak,” ujar dia.

Daya tahan satwa itu juga cukup lumayan. Meskipun dimasukkan ke botol, hewan yang banyak dijumpai di Papua tersebut bisa bertahan hidup sampai sepuluh jam tanpa diberi makan. Tentu ia tetap harus mendapatkan udara segar. ”Biasanya, bagian atas botol tetap dibiarkan terbuka,” tutur Aschta. (eko/may/did/jun/c11/ayi)

PEKAN lalu heboh kasus penyelundupan burung kakaktua jambul kuning atau Cacatua galerita, dengan modus dimasukkan ke botol air mineral. Burung jenis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News