Jangan Ada Lagi Pelototan Mata di Danau Toba

Arist mengatakan hal tersebut berdasar pengamatannya saat jalan-jalan di sekitar Danau Toba.
“Orang mau beli souvenir, dibolak-balik dulu. Penjualnya marah, orang yang pegang-pegang souvenir dipelototi, dipaksa beli. Ini beda jauh dengan di Bali, penjualnya tetap ramah, tetap senyum meski tidak jadi beli. Nah, mari mentalitas seperti itu kita ubah, mari tebarkan senyum untuk tamu-tamu Danau Toba, perlakukan mereka seperti raja,” imbau Arist.
Kritikan lain menyangkut atraksi atau tontotan yang disajikan ke pengunjung Danau Toba. Menurutnya, selama ini atraksi budaya yang ditampilkan membosankan.
“Kalau hanya si Gale-gale, tortor, itu pasti membosankan. Tantangan bagi pemda setempat, bagaimana menyuguhkan aspek budaya menjadi sesuatu yang menarik bagi industri pariwisata. Jangan hanya tortor saja,” ulasnya. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Bea Cukai-Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 127 Kg Sabu-Sabu di Aceh
- Perahu Terbalik Diterjang Ombak Besar, Satu Nelayan Pesisir Barat Hilang
- Bus ALS Kecelakaan, 12 Penumpang Meninggal Dunia
- Bawa Dokumen Penting, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Temui AHY
- Launching Penanaman Jagung Pipil, AKBP Fahrian: Kami Ingin Berhasil Sampai Panen