Jangan Biarkan Lutung Hilang dari Pesisir Muaragembong
“Kebanyakan di air keras untuk dipajang di ruang tamu,” jelasnya.
Bahkan, kata Fahrurozi, kepunahan Lutung itu diketahui setelah tahun 2016 sudah ada empat lutung mati. Penyebabnya, karena mereka tidak mendapat pasokan air sungai. Seluruh hewan itu terpaksa meminum air asin yang bukan konsumsinya.
“Kalau musim kemarau di Muara Gembong air menjadi asin, jadi mereka tidak bisa meminumnya. Jadi pada tahun 2016 lalu ada empat lutung yang mati,” jelasnya.
Dia berharap setelah lokasi tersebut dibebaskan dapat menjadi lokasi khusus bagi habitat lutung agar populasinya terus terjaga.
“Kami sih ingin pembebasan itu secepatnya. Kami juga berharap agar dapat dijadikan lokasi khusus bagi lutung supaya tidak punah karena memang ini kan satu-satunya di Bekasi,” ucapnya.
Selain itu, Fahrurozi mengaku, untuk melestarikannya, berbagai upaya terus dilakukan untuk menjaga populasi lutung. Salah satunya, dengan patroli rutin yang dilakukan oleh anggota kepolisian, imbauan dan larangan berburu juga terus digencarkan di lokasi habitat lutung jawa.
“Kalau nggak diimbau gitu nanti bisa habis, punah. Kalau dibiarkan (perburuan) habis lama-lama,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Muaragembong AKP Sigit Sudarmono mengatakan, populasi lutung Muaragembong itu sudah mulai punah. Padahal, hewan berbulu hitam dan berekor panjang termasuk satwa yang dilindungi.
Keberadaan lutung (trancypitecus auratus) di pesisir Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, terancam hilang alias punah.
- Polisi Buru Pelaku yang Menghantam Wanita Pakai Batu di Bekasi
- Seorang Wanita Dihantam dengan Batu di Bekasi, Begini Kronologinya
- Terinspirasi Tri Sakti Bung Karno, M2 Siap Maju Pilkada Kota Bekasi
- Pilkada 2024: Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota Bekasi
- Sekda Jabar Nilai MTQ Jabar Sukses Besar, Kabupaten Bekasi Penyelenggara Terbaik
- Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Sempat Kirim Uang kepada Ibunya