Jangan Hanya LGBT, tapi...

Jangan Hanya LGBT, tapi...
A.Kasandra Putranto. Foto: dok.JPNN

Dengan adanya surat edaran dari KPI menampilkan pria kemayu, apa dampaknya bagi stasiun tv?

Kita harus ingat bahwa Srimulat, ludruk juga ada tampilan itu (pria kemayu), lantas apa dengan adanya larangan itu kita lantas mematikan hajat hidup orang banyak? Makanya ini saya bilang, kita ini phobia terlalu berlebihan, ya jadi kacau balau akhirnya. Yang tadi saya bilang itu, LGBT itu nggak ada penyimpangan. Itu memang ada dari dulu di sekitar kita. Keberadaan mereka tidak bisa disalahkan.

Setuju KPI membuat larangan pria kewanitaan tayang di tv?

Saya setuju kalau KPI membatasi tayangan pria kewanitaan. Tapi menurut saya, alangkah baiknya bila diberikan keseimbangan asalkan benar pada porsinya. Artinya bukan dilarang, tapi biarkan mereka bersaing secara sehat. Kita harus akui bahwa tayangan seperti itu lucu dan banyak yang suka. Tapi kan tidak semua seperti itu, bahwa pria kewanitaan itu benar-benar menyimpang seksualnya. Seperti Farhan, Tessy misalnya, kadang dia bergaya wanita, tapi kita bisa lihat aslinya memang laki-laki macho. Masyarakat sekarang sudah pandai menilai.

Kekhawatiran gaya pria kewanitaan akan diikuti oleh anak-anak di tv?

Nah, di sini fungsinya peran orangtua dalam mengawasi tontonan anak dan juga peran guru di sekolah. Mereka juga harus memberikan pemahaman yang baik kepada anak-anaknya. Jangan salahkan tontonan kalau orangtuanya saja tidak menyaring atau memberikan pemahaman tentang apa yang dia tonton. (chi/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News