Jangan Hanya Mengejar Khatam
Oleh: Ir H Aris Gunawan Aris*

Dengan kata lain, di mana saja dan kapan saja ada waktu luang, seharusnya orang bisa membaca Alquran. Hal itu berbeda dengan zaman dulu. Orang yang ingin membaca Alquran harus ke masjid atau di rumah. Sebab, Alquran hanya tersedia dalam bentuk cetakan buku. Jadi, seharusnya tidak ada lagi alasan sibuk.
Kebanyakan orang tua juga ingin anaknya hafal Alquran. Padahal, seharusnya orang tua membagi anaknya menjadi dua. Sebagian sebagai penghafal Alquran, sementara sebagian lagi sebagai orang yang paham Alquran. Biasanya orang yang hafal bacaan Alquran sulit menjadi orang yang paham.
Tapi, bukan berarti hafiz dan hafizoh tidak dibutuhkan. Mereka tetap dibutuhkan agar tidak ada yang menyelewengkan bacaan Alquran. Tapi, juga dibutuhkan orang yang paham isi Alquran agar bisa saling mengingatkan.
Memahami isi kitab suci umat Islam itu tidaklah sulit. Sebab, banyak ayat Alquran yang diulang-ulang. Satu ayat bisa diulang 10-30 kali, bahkan lebih di surat yang berbeda-beda. Dengan kata lain, jika tanpa pengulangan, hanya perlu sekitar 600 kalimat yang perlu dihafalkan. Karena itu, seharusnya menghafal dan memahami isi Alquran tersebut mudah. Tinggal ada kemauan atau tidak. (sha/c6/end)
*Penulis Alquran Tematik
KETIKA Ramadan datang, suasana di masjid dan musala berubah. Jika biasanya sepi dan hanya terisi saat waktu salat jamaah tiba, suasana di bulan puasa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Menebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Negeri
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman