Jangan Lewatkan Tradisi Pasola dari Pulau Sumba

Jangan Lewatkan Tradisi Pasola dari Pulau Sumba
Arief Yahya. Foto: JPNN

“Pasola merupakan atraksi wisata yang menjadi ikon budaya Sumba. Saksikan keunikan filosofi budaya, dan kemeriahannya,” sambung wanita berkerudung itu.

Acara Pasola itu berakar dari rangkaian upacara tradisional yang dilakukan orang Sumba, khususnya Sumba Barat dan Sumba Barat Daya yang menganut agama asli Marapu. Inilah tradisi yang akan menguji keberanian dan sportivitas penduduk asli setempat.

Menpar Arief Yahya membayangkan, perang berkuda dengan senjata lembing itu seperti dalam mitologi Yunani Kuno. Perang Troya, penyerbuan terhadap kota Troya di Asia Kecil, oleh pasukan Akhaia (Yunani).

Peristiwa ini terjadi karena Paris menculik Helene dari suaminya Menelaos, raja Sparta. Perang ini merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam mitologi Yunani dan diceritakan di banyak karya sastra Yunani.

Dua naskah kuno mengenai perang ini paling terkenal adalah Iliad dan Odisseia karya Homeros. Iliad mengisahkan bagian dari tahun terakhir pengepungan Troya, sedangkan Odisseia menceritakan perjalanan pulang Odisseus, salah seorang pemimpin Akhaia.

“Pasola juga menaiki kuda dan senjata tongkat, untuk menjatuhkan lawannya, seru dan penuh sensasi!” kata Arief.

Di festival ini, penduduk Sumba membawa sejenis lembing kayu yang dipakai untuk saling melempar dari atas kuda. Diameternya sekitar 1,5 cm. Dan ujung tombak sudah dibuat tumpul agar tidak membahayakan para peserta.

Korban luka akan tetap ada. Tapi menurut kepercayaan setempat, apabila ada peserta Pasola yang berdarah, maka setiap tetes darah yang tumpah akan membawa hasil panen yang baik.

Pernah lihat festival unik di Pulau Sumba, NTT? Festival yang menguji keberanian pria Sumba? Festival menunggang kuda dan saling berperang memakai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News