Jangan Sampai Ada Konspirasi Menjatuhkan Karier Teddy Minahasa, Begini Analisis Pengamat

Jangan Sampai Ada Konspirasi Menjatuhkan Karier Teddy Minahasa, Begini Analisis Pengamat
Terdakwa Irjen Pol. Teddy Minahasa. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

Alfons juga tidak yakin adanya pengungkapan kasus narkoba adalah murni dari kerja kepolisian. Menurutnya, ada informan yang bekerja sebagai umpan untuk membantu polisi menangkap pelaku narkoba.

“Cepu-cepu ini juga dipakai sebagai umpan. Kadang-kadang ini kayak ayam saja, istilahnya orang, ayam itu pada saat tertentu dipakai ayam tarung saat tertentu dipotong jadi ayam opor,” ucap Alfons.

Alfons menambahkan para informan tidak bekerja hanya pada satu orang. Mereka bisa menjadi agen ganda tergantung pesanan pihak yang berkepentingan.

Di sisi lain, Alfons berpendapat keberanian Linda mengumbar aib di persidangan menguatkan adanya permasalahan pribadi dengan Teddy Minahasa. Dia pun meminta pihak kepolisian juga membongkar seseorang yang menjadi bekingan Linda.

“Kalau saya hubungkan begini , Linda secara pribadi punya kedongkolan terhadap Teddy makanya dia ceritakan soal bobok-bobok siang dan sebagainya,” ucapnya.

Menurutnya, Linda tidak akan mempunyai keberanian membongkar aibnya dengan Teddy apabila tidak ada jaminan dari seseorang.

“Bisa jadi begitu, sangat berpeluang karena di dunia hitam ini semua taktik bisa dipakai menjatuhkan lawan dan membesarkan orang,” tuturnya.

Tak hanya itu, Linda diduga kuat berperan sebagai informan yang menjebak Teddy. Jika keduanya memiliki kedekatan, mustahil Linda akan membuka aibnya sendiri, padahal tidak terkait dengan perkara.

Alfons meyakini Teddy Minahasa dijebak oleh Linda Pudjiastuti yang diduga berperan sebagai cepu atau informan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News