Jangan Sampai Indonesia jadi Surga Narkoba

Jangan Sampai Indonesia jadi Surga Narkoba
Penyitaan sabu dari bandar narkoba. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menaruh perhatian terhadap penangkapan kapal asing yang diduga membawa tiga ton sabu di perairan perbatasan Singapura dan Indonesia, Jumat (23/2).

Penangkapan ini hanya berselang beberapa hari sejak terungkapnya upaya penyelundupan narkotika sabu seberat 1,6 ton 20 Februari, serta 1 ton sabu pada 9 Februari silam.

Wakil ketua umum DPP Partai Gerindra ini mengatakan terungkapnya kasus penyeludupan lebih dari lima ton narkoba jenis sabu hanya dalam tempo kurang dari sebulan, perlu mendapat perhatian serius seluruh anak bangsa.

"Ini yang ketahuan, berapa banyak yang tak ketahuan dan lolos. Jangan sampai Indonesia jadi surga narkoba," ungkap Fadli, Sabtu (24/2).

Dia mengapresiasi kerja Polri, patroli Bea Cukai, BNN, dan TNI Angkatan Laut atas pengungkapan serangkaian upaya penyeludupan narkoba secara besar-besaran. Kerja keras aparat perlu segera diberi penghargaan oleh pemerintah.

"Kami semua mendukung kerja keras aparat menggagalkan upaya penyelundupan tersebut," katanya.

Dia mengatakan hanya kurang dari sebulan, sudah dua kali rekor upaya penyeludupan narkoba terpecahkan. Mulai dari rekor 1,6 ton, dan kemungkinan 3 ton. Meski berhasil digagalkan, hal ini tetap saja sangat memprihatinkan. Itu artinya Indonesia merupakan pasar narkoba yang sangat besar.

"Indonesia sedang darurat narkoba. Upaya pemberantasan narkoba ke depan seharusnya fokus pada bagaimana mematikan pasar yang sangat besar ini, jadi bukan hanya berusaha mematikan para bandar," paparnya.

Dia mengatakan anak-anak dan segenap generasi bangsa harus dijaga dari kemungkinan menjadi konsumen pasar narkoba. Karena itu, pemerintah harus merangkul organisasi-organisasi keagamaan, kepemudaan.

Ini yang ketahuan, berapa banyak yang tak ketahuan dan lolos. Jangan sampai Indonesia jadi surga narkoba.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News