Jangan Sampai Penyemprotan Disinfektan Dilakukan Asal-asalan

Jangan Sampai Penyemprotan Disinfektan Dilakukan Asal-asalan
Penyemprotan disinfektan di sarana publik. Foto: ANTARA/Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Masjid Indonesia (DMI) turut berperan aktif memerangi virus corona alias covid-19 dengan menggandeng PT Turacon besutan Zainal Arifin melakukan penyemprotan disinfektan di 100 masjid secara profesional.

Keduanya menerapkan standar kesehatan internasional lengkap dengan alat pelindung diri (APD) dan menggunakan lebih dari 50 unit alat penyemprot.

Saat ini penyemprotan disinfektan di 6.000 masjid di DKI Jakarta dilakukan oleh relawan DMI.

Pengamat kesehatan Zainal Abidin menjelaskan, penyemprotan disinfektan tidak boleh dilakukan secara asal-asalan.

Dia menambahkan, penyemprotan disinfektan harus dilakukan oleh tenaga profesional di bidangnya.

“Cairan disinfektan bisa melemahkan atau membunuh kuman dan virus, tapi  pada takaran yang sesuai. Apabila berlebihan, justru bisa berbahaya bagi kesehatan manusia," ujar Zainal, Selasa (7/4).

Dia menuturkan, penyemprotan disinfektan dianjurkan pada benda mati. Untuk manusia, pencegahan lebih tepat menerapkan rajin mencuci tangan dan menggunakan masker serta tetap menjaga jarak orang.

"Penyemprotan disinfektan di masjid dan tempat ibadah lebih banyak manfaatnya, lebih baik serahkan ke tenaga profesional. Untuk disinfektan chamber dari WHO merekomendasikan tidak menggunakan deterjen," katanya.

Dewan Masjid Indonesia menggandeng PT Turacon besutan Zainal Arifin melakukan penyemprotan disinfektan di 100 masjid secara profesional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News