Jangan Tanggapi NII Berlebihan

Jangan Tanggapi NII Berlebihan
Jangan Tanggapi NII Berlebihan

JAKARTA—Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh meminta untuk tidak berlebihan dalam menanggapi masalah mengenai Negara Islam Indonesia (NII). Akan tetapi, juga tidak menganggap remeh. "Segala sesuatu meskipun kecil kalau sudah menyangkut keutuhan bangsa dan negara, sekecil apapun tidak boleh dianggap remeh, tetapi kita juga tidak boleh terjebak seakan-akan negara bubar," ungkapnya di dalam konferensi pers menyikapi masalah NII di lingkungan kampus, di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (4/5) malam.

Adanya gerakan ini, kata Nuh juga tidak boleh mengarahkan pada Islamopobia atau kalau terkait Agama Nasrani kemudian muncul pobia terhadap Nasrani. Menurut Menteri Nuh, agama yang kita yakini tetap benar adanya. "Tidak boleh disalahtafsirkan, sehingga menimbulkan pemikiran ekstrim atau radikal. Terus ujungnya dituangkan dalam bentuk ekspresi fisik, yang sifatnya distruktif anarkis," katanya.

Rektor Universitas Gajah Mada (UGM), Sudjarwadi menyampaikan, usia mahasiswa antara 18-25 tahun adalah usia untuk mencari jati diri. Mereka, kata dia, perlu dilibatkan dengan kegiatan Tri Dharma yang makna akademisnya ada benang merah dengan cita-cita negara. Namun, kata dia, banyak di antara mereka yang kurang beruntung.  "Mereka hanya dikirim uang namun komunikasi dan kasih sayang kurang. Kami akan mengingatkan perguruan tinggi supaya bisa menjadi orang tua kedua," ujarnya.

Sudjarwadi mengatakan, banyak kegiatan positif dalam bentuk kelompok yang dilakukan mahasiswa. Tujuannya, kata dia, untuk saling memperkuat dalam merajut masa depan bersama, sehingga mereka merasa hangat dan tidak merasa sendirian.

JAKARTA—Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh meminta untuk tidak berlebihan dalam menanggapi masalah mengenai Negara Islam Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News