Januari APBN Baru Lagi

Januari APBN Baru Lagi
Januari APBN Baru Lagi

jpnn.com - JAKARTA - Masa transisi pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke pemerintahan baru, membuat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini berbeda dari biasanya.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini akan menyusun APBN 2015 yang akan digunakan oleh presiden mendatang.

Karena itu, APBN 2015 hanya akan memasukkan anggaran operasional pemerintah saja. "Jadi, nanti Januari (2015) presiden bisa menyusun APBN yang baru," ujarnya kemarin (12/8).

Menurut Chatib, pemerintah saat ini memang menjanjikan ruang fiskal yang luas bagi pemerintahan mendatang untuk mengakomodasi program-program inisiatif yang sudah disampaikan saat kampanye. "Jadi, APBN 2015 nanti sifatnya baseline saja," katanya.

Artinya, pemerintah saat ini tidak akan memasukkan proyek-proyek atau belanja modal, melainkan hanya anggaran operasional seperti gaji, belanja barang untuk operasional kantor, pembayaran subsidi, maupun pembayaran bunga utang. Karena itu, proses pelelangan proyek-proyek pun akan ikut menyesuaikan dengan APBN Perubahan 2015.

Chatib menyebut, dalam Rancangan APBN 2015 nanti, pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 - 5,6 persen, nilai tukar rupiah 12.100 per USD, Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 6 - 6,5 persen, harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD 105 per barel.

"Asumsi makro ini bisa saja berubah dalam pembahasan APBN Perubahan 2015 oleh pemerintah baru nanti," ucapnya.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah menegaskan, penyusunan RAPBN 2015 bersifat baseline yang memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

JAKARTA - Masa transisi pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke pemerintahan baru, membuat pembahasan Anggaran Pendapatan dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News