Jaringan Internet Myanmar Tersambung, Demo Antimiliter Makin Besar
NLD kemudian menyiarkan pernyataan resmi atas nama Suu Kyi yang ditulis sebelum ia ditahan. Suu Kyi meminta warga Myanmar memprotes kudeta tersebut.
Pemerintah yang dikuasai junta militer pun mencopot 24 menteri serta deputi dan menunjuk 11 petinggi kementerian yang baru.
Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Min Aung Hlaing, yang menjadi penguasa tertinggi pascakudeta, saat pertemuan pertama dengan kabinet baru mengatakan kudeta itu tidak terelakkan.
Namun, massa berpendapat lain. Setidaknya puluhan ribu orang memenuhi jalanan di Kota Yangon untuk memprotes kudeta militer.
Sekitar 70 tenaga kesehatan di beberapa rumah sakit, klinik, dan dinas kesehatan di Myanmar mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap kudeta. Beberapa dari mereka memasang pita merah di pakaiannya sebagai bentuk pembangkangan sipil.
Pemerintah junta militer pun memutuskan memblokir media sosial Facebook beserta layanan kirim pesannya, Messenger, dan Whatsapp, karena aplikasi itu dianggap mengancam stabilitas negara.
Beberapa hari setelahnya, sejumlah guru dan pegawai negeri sipil ikut serta dalam aksi pembangkangan sipil. Mereka akan mogok kerja kecuali militer memulihkan kembali kekuasaan pemerintahan yang sah.
Junta militer pada Sabtu (6/2) lanjut memerintahkan agar Twitter dan Instagram diblokir, karena aplikasi itu digunakan para demonstran untuk berbagi informasi. Junta juga memerintahkan adanya pemutusan layanan Internet.
Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkedudukan di Norwegia, Telenor, pada Minggu mengumumkan pihaknya telah mengembalikan jaringan Internet di Myanmar.
- Corsec BTN Temui Para Demonstran yang Memaksa Masuk ke Kantor Pusat
- Gelar Aksi di Depan Kedubes AS, Laskar Garuda Bersuara Minta LSM IFES Angkat Kaki dari RI
- Ratusan Korban Investasi Bodong Berdemonstrasi di Mabes Polri, Nih Tuntutannya
- Karyawan PT Polo Ralph Lauren Berdemonstrasi di Kantor MA, Nih Tuntutannya
- Polisi Imbau Pengendara Hindari Kawasan Monas
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan