Jaringan Narkoba Makassar-Belanda jadi Atensi

Jaringan Narkoba Makassar-Belanda jadi Atensi
Direktur Ditnarkoba Polda Sulsel Kombes Pol Hermawan. Foto: Antara

Jasa ekspedisi kemudian mengirimkan paket ke alamat tujuan, namun gagal karena alamat fiktif. Hengky kemudian memberikan lagi alamat tujuan lain namun tetap gagal terkirim.

Pada akhirnya pada 10 Agustus, seseorang bernama Rahmat mendatangi kantor ekspedisi di Makassar dan berniat mengambil paket itu.

Saat itu, tim penyidik langsung menangkap Herianto alias Anto yang berperan menyuruh Rahmat mengambil paket.

"Tim mendatangi Rahmat dan menanyakan siapa yang menyuruhnya. Rahmat menjelaskan dia disuruh oleh Herianto yang sedang menunggu di mobil. Lalu tim langsung menangkap Herianto," kata Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Wawan Munawar.

Hasil pengembangan kasus, diketahui Herianto disuruh oleh Sunardi alias Doyok untuk mengambil paket.

Dalam kasus ini, ada tiga pelaku yang merupakan napi. Hasrul dan Hengky merupakan napi Lapas Narkotika Sungguminasa. Sedangkan Sunardi adalah napi Rutan Makassar.

Modusnya, sindikat ini menyamarkan pengiriman paket ekstasi menggunakan sebuah tas yang disebutkan bahwa isinya baju pengantin.

"Isi paket disebutkan dalam resi berupa gaun pengantin dan jas. Setelah dinding koper dibongkar, ditemukan kantong warna cokelat berisi ekstasi," kata Wawan pula.

Sindikat peredaran narkoba jenis pil ekstasi dari Belanda ke Indonesia dalam hal ini di Makassar terus dipantau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News