Jawab Isu dengan Sumpah Pocong

Jawab Isu dengan Sumpah Pocong
Jawab Isu dengan Sumpah Pocong
BANYUWANGI - Tidak terima dituding sebagai tukang santet, Paiman, 55, warga Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, menantang sumpah pocong. Acara yang cukup sakral ini, dilaksakan di Mushola Al Barokah, dekat rumahnya kemarin malam.Sumpah pocong yang dipimpin KH Gufron asal Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo ini, Paiman bersama Suwanah, 45, istrinya, dengan tubuh dibungkus kain kafan mirip mayat, bersumpah tidak pernah menyantet Miswati, 50, tetangganya yang akhir-akhir ini sering sakit. "Sumpah pocong ini, saya sendiri yang mengajak," cetus Paiman, saat ditemui wartawan JPNN sebelum pelaksanaan sumpah pocong.

Acara sumpah pocong yang baru kali pertama digelar di perkampungan nelayan Pantai Selatan ini, merupakan puncak dari kasak-kusuk yang selama ini beredar kurang sedap. Miswati yang sejak Ramadan lalu menderita sakit dibagian pinggang, dikabarkan karena telah disantet Paiman. "Diperiksakan ke dokter, katanya (dokter) tidak ada penyakitnya," terang Suyud, 65, suami Miswati.

Tapi anehnya, lanjut dia, akhir-akhir ini istrinya sering merintih kesakitan. Rasa sakit yang diderita istrinya dibagian punggung ini, terkadang datang dengan mendadak. "Biasanya waktu jalan-jalan, tiba-tiba sakitnya mendadak dan istri saya itu sampai terjatuh di jalanan," katanya pada koran ini kemarin malam.

Bapak satu ini mengaku, sebenarnya tidak pernah menuduh kalau istrinya yang sering sakit mendadak ini, karena telah disantet oleh Paiman. Dirinya juga tidak tahu, dari mana asal kabar kalau istrinya itu telah disantet oleh tetangganya sendiri. "Saya itu hanya kepingin, bagaimana istri saya ini bisa segera sembuh," ujarnya.

BANYUWANGI - Tidak terima dituding sebagai tukang santet, Paiman, 55, warga Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, menantang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News