Jelang Akhir Tahun, Demand Kredit Naik
Selasa, 09 September 2008 – 12:10 WIB
Jahja mengemukakan, tingkat likuiditas bank sudah sangat ketat. Itu terlihat dari tidak seimbangnya kucuran kredit dan penghimpunan dana. Ekspansi kredit per semester satu yang mencapai 35 persen, sedang penghimpunan dana hanya tumbuha 15 persen. Secara year to date, per Juli, ekspansi kredit sudah tumbuh 15,8 persen mencapai Rp 165,2 triliun. Padahal, penghimpunan DPK hanya tumbuh 1,5 persen atau sebesar Rp 2,2 triliun.
Baca Juga:
Makin ketatnya likuiditas, salah satunya, juga terlihat dari tergerusnya penempatan dana bank di Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Per Agustus, penempatan dana di SBI sebesar Rp 149 triliun, turun 87,9 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai Rp 280 triliun. Penurunan ini cukup drastis, sebab pada awal tahun penempatan dananya masih sebesar Rp 300 triliun.
Karena itu, Jahja melihat ada beberapa bank yang benar-benar kesulitan. "Likuiditas ketat itu betul, namun sebenarnya belum sampai sangat kritis. Hanya saja, memang ada beberapa bank yang sangat kritis," tuturnya.
Bank-bank yang likuiditasnya kritis itu, jelas dia, akhirnya mencari jalan de ngan mengerek bunga deposito secara besar-besaran. Harapannya jelas, yaitu penghimpunan DPK bisa ditingkatkan untuk mengimbangi ekspansi kredit. "Sehingga (ada bank yang) berani menawarkan bunga deposito di atas 11 persen, (bahkan) ada yang di atas 12 persen," kata Jahja.
JAKARTA – Ketatnya likuiditas di industri perbankan diprediksi terus berlanjut. Imbauan BI agar bank mengerem kredit dihadapkan pada fenomena
BERITA TERKAIT
- Hadir di Jakarta, Mitraruma Tawarkan Kitchen Set dan Kabinet Premium
- Megabuild dan Keramika Indonesia 2024 Dorong Inovasi Industri Bahan Bangunan
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9 Ribu Per Gram, Jadi Sebegini
- Luhut Binsar Sebut Tanpa Nikel Indonesia, Pasar EV Amerika Terpuruk
- Hutama Karya Bangun RSUP Dr Sardjito & Gedung Estetika RSUP di Bali
- Bayar Pajak Kendaraan dan Iuran Wajib Sekarang bisa lewat Bank Mandiri