Jelang Iduladha, Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 200 Ribu per Kg, Bawang Merah Turun Tipis
Dia mengungkapkan harga sembako yang mahal ini membuat warga makin sulit. Dia heran, ketika menanyakan kepada pedagang kenapa harga cabai dan bawang merah meroket tajam, alasannya karena perang Rusia -Ukraina.
Keluhan juga disampaikan Supriatin. Pedagang bakso ini sangat tergantung pada tiga bahan dapur tersebut.
Untuk bahan sambal, setiap harinya dia butuh 3 kilogram cabai rawit kering dan 2 kg cabai rawit segar. Begitu juga bawang merah dan putih, dia butuh masing-masing 5 kg.
"Ini semua mahal bagaimana bisa dapat untung ya. Kalau cabainya dikurangi bisa-bisa pelanggan lari, apalagi orang Manado suka makanan pedas," keluhnya.
Baik Rukia maupun Supriatin hanya berharap harga cabai dan bawang merah tidak naik lagi. Pasalnya, informasi dari para pedagang ada potensi harga bergerak naik. (esy/jpnn)
Jelang hari raya Iduladha, harga cabai rawit dan bawang merah gila-gilaan, di kisaran 200 ribu untuk cabai rawit
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Bawang Merah di Brebes Gagal Panen, Satgas Pangan Polri Lakukan Pendekatan Ini
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan
- Bawang Merah Enrekang Siap Penuhi Kebutuhan Nasional di Tengah Kenaikan Harga
- Ikhtiar Petani Indramayu Dukung Upaya Pemerintah Stabilkan Pasokan & Harga Bawang Merah
- 3 Khasiat Bawang Merah, Selamat Tinggal Penyakit Ini
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah