Jelang Pemilu Polri Malah Beli Kapal dan Senjatanya Rp 78,3 M

Dana POPSP Rp 1,8 Triliun Dinilai tak Tepat Guna

Jelang Pemilu Polri Malah Beli Kapal dan Senjatanya Rp 78,3 M
Jelang Pemilu Polri Malah Beli Kapal dan Senjatanya Rp 78,3 M
JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo diminta membatalkan dan merevisi total proyek Pemanfaatan Optimalisasi untuk Penguatan Sarana Prasarana (POPSP) Polri tahun 2013 senilai Rp 1,8 triliun.

Diharapkan proyek dialihkan untuk hal yang tepat guna sesuai dengan kebutuhan Polri. "Tidak sekedar menghamburkan uang negara," kata Ketua Presidium Indonesia Police Wacth Neta S. Pane, Minggu (27/1).

Ia menambahkan POPSP harusnya diarahkan untuk antisipasi situasi keamanan dan ketertiban masyarakat jelang pemilihan umum dan pemilihn presiden 2014. Caranya, kata Neta, memerkuat Kepolisian Sektor dan Kepolisian Resor  dengan berbagai fasilitas pendukung. Serta mengganti watercannon yang sudah pada rusak di banyak Kepolisian Daerah.

Menurutnya, saat ini Polsek-polsek sangat kekurangan fasilitas kerja  padahal mereka adalah ujung tombak Polri dalam menjaga kamtibmas. Polsek-polsek di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi misalnya. Dari sembilan komputer yang dibutuhkan reserse kriminal, yang ada hanya satu unit. Reskrim dan Inteligen Keamanan tidak miliki mobil operasional. Polsek hanya punya satu mobil patroli yang berbahan bakar pertamax plus sementara jatah yang diberikan Markas Besar Polri hanya lima hingga 10 liter primium.

JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo diminta membatalkan dan merevisi total proyek Pemanfaatan Optimalisasi untuk Penguatan Sarana Prasarana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News