Jelang Pergantian Kapolri, Kinerja Polisi Memburuk

Jelang Pergantian Kapolri, Kinerja Polisi Memburuk
Jelang Pergantian Kapolri, Kinerja Polisi Memburuk
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, menjelang pergantian Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) yang akan memasuki usia pensiun 10 Oktober mendatang, kinerja kepolisian semakin memburuk. "Terakhir, kita menyaksikan kehadiran Detasemen Khusus (Densus) 88 ke Medan memburu pihak-pihak yang diduga teroris. Itu tidak ada koordinasi sama sekali dengan pihak-pihak terkait di Sumatera Utara. Secara institusi, kehadiran Densus 88 di Medan itu ilegal," kata Neta, di press room DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (24/9).

Selain tidak berkoordinasi, Neta juga mempertanyakan keberadaan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (Kalakhar BNN) Komjen Pol Goris Mere, dalam pasukan Densus 88 yang melakukan penerobosan ke area Delta Bandara Polonia Medan itu. "Operasi tanpa koordinasi itu mendapat protes dari Danlanud Medan, yang mengirim surat ke Kapolda Sumatera Utara terkait 'penerobosan' tim Densus 88 di Bandara Polonia. Intinya, TNI AU merasa keberatan karena pasukan Densus 88 tidak mengindahkan aturan yang berlaku di kawasan bandara," ungkap Neta.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, menyebutkan sudah benar tindakan Densus 88 di Bandara Polonia Medan, dalam operasi pengejaran terhadap pihak-pihak yang diduga teroris itu. "Nggak masalah itu. Saya orang pertama yang berada di belakang Densus 88, jika ini dipermasalahkan secara hukum," tegas Ruhut.

Menurut Ruhut, teroris adalah musuh bangsa dan negara ini. Sudah pantas untuk dijadikan target operasional Densus 88, karena teroris sudah meresahkan anak bangsa ini dan merusak citra Indonesia di mata internasional.

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, menjelang pergantian Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) yang akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News