Jelang Pergantian Tahun, Harga Cabai Tembus Rp 34 Ribu
jpnn.com, BANYUWANGI - Jelang pergantian tahun baru, harga cabai rawit di Banyuwangi, Jatim, melonjak drastis.
Sebelumnya, harga cabai sempat tertahan cukup lama pada angka Rp 16.000 per kilogram selama setengah bulan terakhir.
Namun, Sabtu (30/12), harga cabai rawit naik menjadi Rp 22.000 per kg di level petani. Untuk di level konsumen, harga cabai masih bervariasi antara Rp 24.000 per kg hingga Rp 34.000 per kg.
Kenaikan harga cabai dipicu oleh kelangkaan cabai yang ada di wilayah Kecamatan Wongsorejo. Selama ini, Wongsorejo dikenal sebagai kawasan sentra penghasil cabai rawit.
Petani kawasan tersebut tak hanya memasok kebutuhan cabai untuk wilayah Banyuwangi dan sekitarnya. Cabai Wongsorejo juga sudah tembus pasar di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia.
Sementara itu, hasil pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Sabtu, lahan pertanian cabai rawit milik petani Wongsorejo tidak menghasilkan panen yang melimpah seperti bulan lalu.
”Karena curah hujan yang tinggi dan sering hujan pada malam hari. Jadi tanaman cabai tidak mengembang dan daun cabai menjadi keriting,” ujar Ahmad, 45, petani cabai di Desa Bangsring.
Kenaikan harga cabai yang drastis tersebut juga diikuti dengan kualitas hasil panen cabai yang buruk.
Harga cabai rawit sudah menembus angka Rp 43 ribu per kilogram, dari sebelumnya di kisaran Rp 24 ribu per kilogram.
- Mendag Beberkan Kelemahan Sistem Pertanian Cabai di Indonesia
- Cek Harga Pangan di Hari Pertama Ramadan, Bahtiar Baharuddin: Masih Batas Toleransi
- Jelang Ramadan, Kementan Gelar Aksi Promosi Cabai Harga Petani, Catat Waktunya!
- Santri Tewas Dianiaya Senior di Kediri, Sahroni Minta Pihak Ponpes Kooperatif
- Viral Santri Asal Banyuwangi Tewas Dianiaya di Kediri, Ini 4 Tersangkanya
- Seusai Pemilu, Harga Cabai dan Bawang di Pasar Naik