Jelang Pergantian Tahun, Harga Cabai Tembus Rp 34 Ribu
Selain mudah terkena penyakit cacar buah, cabai yang dipanen juga lebih basah dan mudah busuk jika dikirim ke luar daerah.
Newi, 45, seorang pengepul cabai di Kecamatan Wongsorejo mengatakan, harga cabai diprediksi akan terus mengalami kenaikan. Karena sejauh ini, panen cabai di wilayah Wongsorejo semakin berkurang.
Selain hasil panen yang buruk, cabai rawit Wongsorejo hanya cukup memenuhi pasar lokal.
”Saya biasanya kirim ke luar wilayah seperti Surabaya, Jakarta, dan Kalimantan. Namun untuk sekarang cabai hanya mampu memenuhi pasar lokal Banyuwangi saja,” ucap Newi.
Newi menambahkan, dirinya biasanya mampu menampung hasil panen cabai petani hingga 40 ton sehari.
Namun akhir-akhir ini, pengepul asal Desa Bangsring itu hanya bisa mendapatkan sekitar 20 ton cabai sehari.
”Hasil panen petani turun drastis. Setiap musim hujan harga cabai selalu naik. Dua tahun lalu saja harga cabai rawit bisa tembus Rp 100 ribu per kg,” tandas Newi. (kri/bay/c1)
Harga cabai rawit sudah menembus angka Rp 43 ribu per kilogram, dari sebelumnya di kisaran Rp 24 ribu per kilogram.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- 550 PPPK Terima SK, Ipuk: Kinerja Harus Lebih Meningkat dari Saat Menjadi Honorer
- Tenang, PPPK Tidak Perlu Khawatir soal Perpanjangan Kontrak Kerja
- Bersama KSOP dan TNI AL, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan Kepabeanan di 2 Daerah Ini
- Truk Kecelakaan di Jalur Jember-Banyuwangi, Macet Sampai 4 Kilometer
- Ribuan PPPK Lega, Hanya 5 Diputus Kontrak Kerja, Alasannya Jelas