Jelang Ramadan, Marak Penyelundupan Daging Babi ke Jawa

Jelang Ramadan, Marak Penyelundupan Daging Babi ke Jawa
Jelang Ramadan, Marak Penyelundupan Daging Babi ke Jawa

Harto meminta warga lebih berhati-hati dengan kasus daging oplosan yang diduga akan semakin marak mendekati Ramadan dan Lebaran.

"Kami akan terus mendalami kasus itu. Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian Jambi dan Banten guna mencari pemilik serta penerima daging ini," katanya.

Diketahui, Balai Karantina Pertanian (BKP) Wilayah Kerja Bakauheni dan jajaran Polres Lampung Selatan sebelumnya telah enam kali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan daging babi. Tidak hanya daging babi. Aparat juga pernah mengungkap kasus penyelundupan daging anjing.

Daging babi maupun anjing yang diselundupkan ke beberapa daerah di Pulau Jawa ini untuk dioplos atau diakui penjual sebagai daging sapi.

Kasus terakhir, BKP Bakauheni mengamankan 3,5 ton daging babi hutan ilegal tanpa disertai dokumen resmi pada Jumat (6/6) malam. Mereka dibantu petugas Polsek Penengahan. Diduga, daging babi ini akan dikirim ke Pulau Jawa sebagai campuran bahan baku bakso.

Dari pengakuan sopir truk, Arief Budi Wicaksono, dirinya tidak mengetahui daging itu ilegal. Rencananya, daging dibawa ke Solo dari Jambi. "Jika tahu ilegal, saya tidak akan mau. Saya diupah Rp3,5 juta," ungkapnya.(rnn/p3/c2/fik)


GUNUNGSUGIH - Kedatangan bulan suci Ramadan ternyata membuat aksi penyelundupan daging babi kian gencar. Beberapa kasus yang berhasil diungkap sebelumnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News