Jelang Reshuffle, Kinerja Menperin Disorot

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perindustrian Saleh Husin dinilai tak dapat menerjemahkan dengan cepat berbagai kemudahan dan inovasi yang dilahirkan era pemerintahan Joko Widodo, demi mendongkrak sektor perekonomian di tanah air.
Padahal kata Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Berly Martawardaya , sudah banyak insentif yang diberikan kepada pelaku usaha melalui berbagai fasilitas kebijakan pemerintah.
Antara lain, investor diberi kemudahan dalam mengurus perizinan, kemudian terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 142 tahun 2015 tentang Kawasan Industri yang bertujuan mempermudah usaha bisnis dalam membangun industri.
"Sektor industri kita perlu bergerak cepat. Menperin harus cepat dan jeli. Tapi dalam kenyataanya kan tidak begitu. Jadi saya kira perlu dievaluasi, sebab kemenperin adalah Kementerian vital yang jadi motor penggerak ekonomi nasional," ujar Berly, Kamis (14/4).
Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) menilai, kelemahan ekonomi global bukan alasan bagi Menperin untuk berkelit. Karena terbukti, beberapa negara di dunia bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya, di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi.
"Karena itu reshuffle menteri harus menjadi pertimbangan presiden," ujar Berly.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sebanyak 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Siap Berangkat ke Tanah Suci
- Seludupkan Narkoba dari Malaysia di Pakaian Dalam, Nenek 62 Tahun Ditangkap
- Akademisi Nilai Dominasi TKA China Picu Kekhawatiran di Tengah Investasi RRC
- KPK Sita 14 Bidang Tanah Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Jalan Tol Trans-Sumatera
- Versi Kepala BGN, Masalah Keracunan Setelah Menyantap MBG Akibat Urusan Teknis
- Ini Cara Pertamina Mendorong Pekerja Menjadi Role Model Dekarbonisasi