Jemaah Haji Kesulitan ke Masjidilharam

Pilih Salat di Maktab

Jemaah Haji Kesulitan ke Masjidilharam
Jemaah Haji Kesulitan ke Masjidilharam
MAKKAH - Tiga hari menjelang wukuf, suasana Masjidilharam tidak lagi dibanjiri jamaah haji asal Indonesia. Jika tahun-tahun sebelumnya enggan meninggalkan salat lima waktu di masjid itu, kali ini mereka harus mendekam di maktab masing-masing. Hal tersebut dilakukan lantaran shuttle bus yang disediakan Departemen Agama (Depag) berhenti beroperasi sejak Rabu (2/12).

Wartawan Jawa Pos Abdul Muis yang kini berada di tanah suci melaporkan, mayoritas jamaah takut tersesat dan lelah. Sebab, jarak pemondokan dengan Masjidilharam sangat jauh dan kendala komunikasi dengan pengemudi taksi lokal tidak mudah. Sebanyak 80 persen maktab yang disediakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) berada dalam ring II.

Jarak tempuh dari maktab pun rata-rata 7-10 kilometer ke Masjidilharam dan memakan waktu lebih dari setengah jam untuk mencapai Kakbah. ''Jamaah kami malah sejam naik bus ke Al-Haram. Itu pun tidak semua dapat tempat duduk,'' jelas R. Maksum, jamaah dari embarkasi Surabaya asal Gresik.

Maksum yang tinggal di sektor 6 dan 7 kawasan Syaukiyah itu bahkan harus berjalan kaki lebih dulu dari maktabnya ke halte bus. Itulah yang membuat mereka harus berpikir ulang jika setiap salat lima waktu harus ke Masjidilharam.

MAKKAH - Tiga hari menjelang wukuf, suasana Masjidilharam tidak lagi dibanjiri jamaah haji asal Indonesia. Jika tahun-tahun sebelumnya enggan meninggalkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News