Jemaah Haji Kesulitan ke Masjidilharam
Pilih Salat di Maktab
Kamis, 04 Desember 2008 – 06:09 WIB
''Jamaah haji Indonesia itu bayarnya paling mahal di dunia. Mengapa mereka tinggalnya sangat jauh?'' keluhnya. ''Mengapa harus kalah oleh jamaah Kenya dan negara Afrika lainnya?'' ungkap pria bergamis itu.
Amiruddin, mukimin lainnya, melihat indikasi adanya permainan di balik penentuan pemondokan tersebut. Sebab, jamaah Indonesia yang berangkat tahun ini sebenarnya sudah menyetorkan BPIH dua tahun sebelumnya. ''Semestinya bunga dari setoran Rp 20 juta itu bisa dipakai untuk meringankan beban mereka,'' tegasnya. ''Mengapa mereka yang bayar mahal dapat fasilitas amat mengecewakan?'' ujarnya.
Tak heran jika Wahab, Maksum, dan Zainudin menuding pelaksanaan haji tahun ini jauh lebih jelek daripada tahun sebelumnya. ''Kalau tahun kemarin kami kesulitan katering, tahun ini hancur gara-gara jamaah tak leluasa salat berjamaah di Masjidilharam,'' tegas Wahab.
Bahkan, Maksum menyebut pemerintah telah menzalimi jamaah haji Indonesia. ''Mereka ke tanah suci ingin mencari ganjaran yang banyak, tapi pemerintah tidak memberikan kemudahan. Malah dipersulit. Ini zalim!'' ujar pria berjenggot itu.
MAKKAH - Tiga hari menjelang wukuf, suasana Masjidilharam tidak lagi dibanjiri jamaah haji asal Indonesia. Jika tahun-tahun sebelumnya enggan meninggalkan
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan