Jembatan Bambu Percantik Ekowisata Mangrove

Jembatan Bambu Percantik Ekowisata Mangrove
FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Penataan Ekowisata Mangrove Wonorejo sebagai kebun raya tak main-main. Selalu ada fasilitas anyar yang dibangun. Terbaru adalah jembatan bambu. Hingga kini pembangunannya mencapai 58 persen. Akses itu membentang di atas tiga boezem yang terbagi dalam tujuh seksi. Nanti jembatan tersebut menjadi trek wisatawan untuk berkeliling di area itu. 

Hampir semua konstruksi bangunan itu berbahan bambu. Hanya fondasi dan penyangga utama yang terbuat dari beton. "Bahan ini sengaja dipilih untuk memunculkan kesan natural," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya Joestamadji.

Untuk pengerjaan tahap pertama, ada empat bagian yang dibangun. Yakni, seksi 2, 3, 4, dan 5.

Pemkot menganggarkan Rp 1,8 miliar untuk empat zona tersebut.

Sisanya dilanjutkan tahun depan. "Tahap pertama ditargetkan tuntas akhir tahun ini," ujar Joestamadji.

Kemegahan jembatan itu sudah terlihat sekarang. Tingginya mencapai 3 meter. Lebarnya 4 meter. Atapnya berbentuk segi tiga seperti layar sebuah kapal. Lalu, ada menara yang disiapkan agar pengunjung bisa melihat kawasan mangrove dari ketinggian. Ketika tujuh jalur itu tersambung, lanjut Joestamadji, pengunjung akan merasakan sensasi berjalan di atas danau. Dikelilingi tanaman bakau di sekitarnya. "Di sini menjadi salah satu pintu masuk kebun raya mangrove," jelasnya.

Pengembangan juga dilakukan di Ekowisata Mangrove Gunung Anyar Tambak. Di antaranya, membangun jalur jogging track, pendapa, dan sebuah menara pantau setinggi 12 meter.

Sementara itu, rencana pengembangan kebun raya mangrove masih menunggu penyelesaian masterplan. Joestamadji mengatakan, rancangan itu tuntas bulan ini. "Setelah itu, dilanjutkan pembuatan detail engineering design (DED). Lalu, dilaksanakan pengerjaan konstruksi. Targetnya, 2019 sudah jalan," katanya.

Kemegahan jembatan itu sudah terlihat sekarang. Tingginya mencapai 3 meter. Lebarnya 4 meter. Atapnya berbentuk segi tiga seperti layar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News