Jembatan Sepanjang 5,4 Km di Kaltim Telan Biaya Rp 8,4 Triliun
Meski begitu, willingness to pay (WTP) atau keinginan dan kemampuan masyarakat untuk masuk tol cukup tinggi.
Selain lebih murah dari transportasi laut yang ada, pergi melalui jembatan akan menghemat waktu tempuh perjalanan.
“Kami berharap pelaksanaan grounbreaking Jembatan Tol Teluk Balikpapan ini tetap sesuai rencana awal yaitu di tahun 2017 ini,” harap Yusran.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan, LHR bukan lagi masalah yang besar.
Sebab, sudah banyak contoh pembangunan infrastruktur di negara lain tak lagi memikirkan kajian lalu lintas harian (LHR).
Misalnya, Tiongkok saat membangun tol dan bandara dengan tak lagi melakukan kajian LHR.
“Yang penting tercipta dulu infrastrukturnya. Saya yakin jembatan ini akan laku karena masyarakat PPU, Paser bahkan hingga Kalsel akan berbondong-bondong ke sini, karena aksesnya sudah mudah,” kata Awang.
Dalam rapat tersebut, Awang juga menegaskan jembatan tol Balikpapan-PPU tetap menggunakan dua pylon sesuai desain awal.
Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar bisa bernapas lega.
- Dandim Balangan Ultimatum Anak Buah yang Terlibat Permainan Judi Online, Siap-Siap Saja
- Anjing Pelacak Dikerahkan untuk Temukan Narkoba di Kelab Malam Jambi
- Tugas Dua Pj Bupati Kembali Diperpanjang, Nana Sudjana: Perhatikan Inflasi Hingga Pilkada
- Kemenag Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar
- Penjaga Pondok Pesantren di Sukabumi Meninggal Dunia Akibat Longsor
- Kebakaran Melanda Pasar Panorama Bengkulu, 3 Ruko Hangus, Satu Keluarga Dilarikan ke RS