Jembatan Tak Bisa Dilalui, Evakuasi Korban Terpaksa Dialihkan

Jembatan Tak Bisa Dilalui, Evakuasi Korban Terpaksa Dialihkan
Tangkapan layar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari Jakarta melalui YouTube BNPB, Sabtu (4/12/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).

jpnn.com, JAKARTA - Proses evakuasi korban Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur terpaksa dialihkan ke arah Kabupaten Malang.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto, pengalihan dilakukan akibat kendala abu tebal.

"Tim evakuasi ada hambatan, debunya sangat tebal. Mobil-mobil yang tidak dobel gardan susah bergerak," ujar Suharyanto saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti melalui YouTube BNPB di Jakarta, Sabtu (4/12) malam.

Dia mengatakan debu tebal akibat letusan Gunung Semeru mengakibatkan Jembatan Gladak Perak sepanjang sekitar 100 meter di atas permukaan Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, tidak bisa dilalui kendaraan.

"Dari unsur TNI-Polri sudah masuk, ada jembatan Gladak Perak yang putus, ini salah satu hambatan pelaksanaan evakuasi para pengungsi, karena para pengungsi ini kalau tidak putus dievakuasi ke arah Lumajang. Karena putus hanya bisa dievakuasi ke arah Malang," katanya.

Suharyanto mengatakan BNPB telah memfasilitasi tiga titik lokasi pengungsian, yaitu dua lokasi di Kecamatan Pronojiwo (Desa Sumpiturang dan Desa Curah Kobokan) dan satu lainnya Kecamatan Candipuro (Desa Sumberwuluh).

"Jumlah pastinya (pengungsi) berapa, nanti akan kami update."

"Jadi, itu informasi awal karena baru tadi (Sabtu) sore, sehingga informasinya masih belum perinci, tetapi sampai dengan sekarang ini belum dilaporkan adanya korban meninggal dunia," katanya.

Jembatan sudah tak bisa dilalui, evakuasi korban letusan Gunung Semeru dialihkan menuju Malang.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News