Jembatan Tak Bisa Dilalui, Evakuasi Korban Terpaksa Dialihkan
jpnn.com, JAKARTA - Proses evakuasi korban Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur terpaksa dialihkan ke arah Kabupaten Malang.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto, pengalihan dilakukan akibat kendala abu tebal.
"Tim evakuasi ada hambatan, debunya sangat tebal. Mobil-mobil yang tidak dobel gardan susah bergerak," ujar Suharyanto saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti melalui YouTube BNPB di Jakarta, Sabtu (4/12) malam.
Dia mengatakan debu tebal akibat letusan Gunung Semeru mengakibatkan Jembatan Gladak Perak sepanjang sekitar 100 meter di atas permukaan Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, tidak bisa dilalui kendaraan.
"Dari unsur TNI-Polri sudah masuk, ada jembatan Gladak Perak yang putus, ini salah satu hambatan pelaksanaan evakuasi para pengungsi, karena para pengungsi ini kalau tidak putus dievakuasi ke arah Lumajang. Karena putus hanya bisa dievakuasi ke arah Malang," katanya.
Suharyanto mengatakan BNPB telah memfasilitasi tiga titik lokasi pengungsian, yaitu dua lokasi di Kecamatan Pronojiwo (Desa Sumpiturang dan Desa Curah Kobokan) dan satu lainnya Kecamatan Candipuro (Desa Sumberwuluh).
"Jumlah pastinya (pengungsi) berapa, nanti akan kami update."
"Jadi, itu informasi awal karena baru tadi (Sabtu) sore, sehingga informasinya masih belum perinci, tetapi sampai dengan sekarang ini belum dilaporkan adanya korban meninggal dunia," katanya.
Jembatan sudah tak bisa dilalui, evakuasi korban letusan Gunung Semeru dialihkan menuju Malang.
- Tukang Ojek Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Paniai, Motor Dibawa Kabur Pelaku
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Ketinggian Letusan Capai 600 Meter
- 1.585 Warga Harus Dievakuasi Setelah Erupsi Gunung Ruang
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Sudah 174 Kali Sepanjang 2024
- Masyarakat Diminta Waspada Potensi Awan Panas Gunung Semeru
- 18 Orang Meninggal Dunia Akibat Longsor di Tana Toraja