Jemput Bola, Perekaman E-KTP di Sekolah

Jemput Bola, Perekaman E-KTP di Sekolah
JEMPUT BOLA: Siswi SMAN 1 Surabaya sedang merekam sidik jari untuk e-KTP di sekolahnya. Foto: Fatimatuz Zahroh/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA – Dari 2,1 juta jiwa warga Surabaya, sekitar 10 persennya belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP).

Terobosan untuk mempercepat perekaman dilakukan Dispendukcapil Kota Surabaya, yakni dengan melakukan jemput bola, datang ke SMAN 1 Surabaya. Perekaman dilakukan di sekolah.

Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengatakan upaya jemput bola di sekolah ini memang sengaja dilakukan guna mempercepat tercapainya target seratus persen warga Surabaya sudah rekam.

“Nggak hanya di SMAN 1 saja, tapi nanti kami akan keliling juga di sekolah sekolah lain. Saat ini kami akan coba di SMA komplek dulu,” kata Suharto, seperti diberitakan Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

Sejumlah perangkat alat perekaman pun di bawa ke sekolah.

Seluruh siswa yang usianya sudah 17 tahun atau masih 16 tahun namun sudah akan berusia 17 dilakukan perekaman. Mulai perekaman sidik jari, mata dan pas foto.

Staf Sub Bagian Ummum dan Kepegawaian Dispendukcapil Kota Surabaya Ronny Novianto mengatakan kebanyakan yang dilakukan perekaman adalah siswa siswi kelas XI dan XII.

“Ini karena jumlah wajib e-KTP yang belum rekam sudah tinggal sekitar 200 ribu orang saja. Kami mensinyalir termasuk di dalamnya adalah warga Surabaya yang memang baru 17 tahun. Makanya kami sasar pekeraman on the spot di sekolah sekolah,” kata Ronny.

SURABAYA – Dari 2,1 juta jiwa warga Surabaya, sekitar 10 persennya belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP). Terobosan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News