Jemput Bola, Perekaman E-KTP di Sekolah

Proses perekaman itu berlangsung tertib. Bertempat di ruang multimedia SMAN 1 Surabaya, sebanyak 270 siswa mengantre rapi untuk menunggu giliran perekaman. Mereka juga diwajibkan untuk merekamkan tanda tangan mereka untuk dijadikan objek perekaman.
Lebih lanjut Ronny menjelaskan bahwa memang ada beberapa siswa yang melakukan perekaman namun belum usia 17 tahun.
“Saat ini memang cukup direkam saja bagi yang masih belum 17 tahun. Artinya nanti pencetakan bisa dilakukan saat usianya sudah benar-benar masuk usia 17. Jadi jangan khawatir mereka akan dapat e-KTP saat usianya sudah 17 tahun,” kata Ronny.
Petugas mengelompokkan siswa dengan masing-masing kelas.
Para siswa merasa dimudahkan karena mereka tidak perlu lagi melakukan perekaman e-KTP ke kecamatan, atau ke kantor Dispendukcapil di gedung eks Siola Lantai tiga.
Salah satunya adalah Nayla Sulistya. “Saya sudah masuk 17 tapi memang belum pernah rekam. Kebetulan kalau sekarang ada perekaman di sekolah jadi nggak usah repot harus ke kantor di Dispendukcapil,” kata Nayla. (ima/no/sam/jpnn)
SURABAYA – Dari 2,1 juta jiwa warga Surabaya, sekitar 10 persennya belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP). Terobosan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bandara SMB II Ingatkan Jemaah Calon Haji Tidak Membawa Benda Tajam
- 363 Calon Haji dari OKU Timur Terbang ke Tanah Suci
- Ratusan Rutilahu di Bandung Bakal Direnovasi, Pemprov Jabar Tanggung Biaya Kontrakan
- Wali Kota Pekanbaru Temui Menteri PU di Padang, Ini yang Dibahas
- Hati-Hati! Aksi Sandera Aparat di Jateng Bisa Kena Pidana
- Gubernur Herman Deru Harap Atlet Sumsel Dulang Prestasi di 2 Event Nasional Ini