Jenazah Fahmi Dikenali dari Kaus Hitam yang Dikenakan

Jenazah Fahmi Dikenali dari Kaus Hitam yang Dikenakan
Atlet paralayang Jawa Timur Fahmi Rizky Rahmadea. Foto: dok.JAWA POS PHOTO

Saat Jawa Pos mengunjungi kediaman orangtua Fahmi di Singosari pada Kamis (4/10) lalu, orangtuanya terlihat terpukul atas peristiwa yang menimpa anak kesayangan mereka.

Fahmi merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Sang ibu, Mila, yang sangat dekat dengan Fahmi terlihat begitu diam. Matanya sesekali menerawang dengan pandangan kosong.

Sementara sang ayah, Bambang Tri, terlihat lebih tegar. Bambang bercerita selama ini dirinya jarang berkomunikasi dengan Fahmi. Terakhir kali adalah ketika mengantar sang anak ke Singosari untuk bergabung dengan rombongan paralayang Jatim yang akan ke Palu.

Tetapi dia selalu memantau perkembangan Fahmi melalui sosial media Instagram. Anaknya cukup up to date mengunggah setiap aktivitasnya.

Menurut Bambang, Fahmi baru menggeluti olahraga paralayang pada 2014. Saat itu dia baru saja menyelesaikan pendidikan militernya di Solo ketika dibuka pendaftaran untuk atlet paralayang oleh TNI AU. Fahmi pun tertarik. Sejak itu dia sering terbang ke berbagai wilayah di Indonesia.

Fahmi merupakan anggota Skadron Udara 4 Lanud Abdurrachman Saleh. Dia tercatat sebagai atlet di Dinas Potensi Dirgantara. Sudah satu bulan Fahmi absen dari dinas. Dia sibuk mengikuti kejuaraan di Manado, Ponorogo, Wonosobo, dan terakhir di Palu.

“Anaknya aktif sekali ikut kegiatan paralayang. Kayak nggak ada takutnya sama ketinggian,” ucap Bambang sambil menunjukkan video unggahan Fahmi yang sedang terbang di atas laut.

Hingga Kamis malam, sudah ada enam dari tujuh atlet paralayang yang ditemukan dalam kondisi meninggal. Sedangkan pilot Jatim Reza Kambey masih dinyatakan hilang. Tetapi kemungkinan besar turut tertimpa reruntuhan Hotel Roa-Roa.

Nasib malang menimpa atlet paralayang Jawa Timur Fahmi Rizky Rahmadea, yang tewas akibat gempa dan tsunami di Sulteng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News