Jenazah Memenuhi Tepi Sungai Gangga, WHO Peringatkan Bahaya Varian COVID-19 India

Jenazah Memenuhi Tepi Sungai Gangga, WHO Peringatkan Bahaya Varian COVID-19 India
Jasad warga India mengapung di perairan Buxar, salah satu daerah termiskin di India. (AFP: Archana Thiyagarajan)

Total jenazah yang ditemukan di pinggir sungai di Buxar serta di daerah terdekat bisa mencapai 100, kata laporan.

Menurut statistik resmi, sekitar 4.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat virus corona di India. Jumlah kematian total telah mencapai hampir 250.000.

India mencatat lebih dari 750.000 kasus baru selama akhir pekan, menurut angka dari Johns Hopkins University. Ini menjadikan total kumulatif kasusnya mencapai lebih dari 22 juta.

Akan tetapi, banyak ahli percaya bahwa jumlah kasus harian sebenarnya bisa beberapa kali lebih tinggi, jika mengutip pengakuan dari krematorium.

Hal yang terjadi sekarang terutama karena lonjakan saat ini telah menyebar ke luar kota-kota besar, ke daerah pedesaan. Di sana, tidak ada banyak rumah sakit, dengan sistem pendataan yang buruk.

Desakan pemberlakuan lockdown nasional

 nfeksi dan kematian virus corona di India telah mencapai rekor tertinggi harian secara konsisten selama berminggu-minggu.

Selain itu, otoritas kesehatan juga melaporkan semakin banyaknya kasus infeksi jamur hitam yang menimpa orang yang pulih dari COVID-19, yang menambah krisis.

Banyak negara bagian telah memberlakukan lockdown yang ketat selama sebulan yang terakhir, sementara yang lain telah membatasi pergerakan dan menutup bioskop, restoran, pub dan pusat perbelanjaan.

Pemandangan mengerikan di tepi Sungai Gangga menggambarkan krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di India, negara asal salah satu varian COVID-19 yang tergolong berbahaya di dunia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News