Jenazah Santri yang Diduga Korban Penganiayaan di Pesantren Gontor Segera Diautopsi

Jenazah Santri yang Diduga Korban Penganiayaan di Pesantren Gontor Segera Diautopsi
Ilustrasi penganiayaan santri di Pesantren Gontor. Ilustrator: Ardissa Barack/JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Tim ahli Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara M Hasan Palembang Polda Sumatera Selatan bakal mengautopsi jenazah santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo, Jawa Timur.

Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang AKBP Mansuri mengatakan dari hasil koordinasi dengan Polres Ponorogo, proses autopsi santri Gontor berinislai AM (17) itu direncanakan berlangsung pada Kamis (8/9) besok.

Proses autopsi tersebut akan berlangsung di Tempat Pemakaman Umum Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang bersama tim ahli Forensi Mabes Polri.

“Kami laporkan juga ke pusdokes, nantinya tim Forensik dari Mabes Polri juga turut serta dalam proses autopsi tersebut untuk mengambil data terkait meninggalnya korban,” kata dia dikutip dari Antara, Rabu (7/9).

Mansuri menyebutkan pihaknya masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga korban untuk melangsungkan proses autopsi tersebut.

“Rencananya demikian, tetapi informasinya masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga, harapannya semakin cepat semakin baik untuk memudahkan proses (autopsi) itu sendiri,” ujar dia.

Kuasa hukum keluarga korban Titis Rachmawati mengatakan pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut apabila dalam proses penyelidikan kepolisian membutuhkan adanya proses autopsi.

Titis menyebutkan pihak keluarga mendorong proses hukum dari pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya AM yang diduga akibat penganiayaan saat menempuh pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo, Jawa Timur pada Senin (22/8).

Tim forensik dari Mabes Polri segera melakukan autopsi terhadap jenazah santri yang diduga tewas dianiaya di Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News