Jenazah TKI Sumbar Telantar di Malaysia

Jenazah TKI Sumbar Telantar di Malaysia
Jenazah TKI Sumbar Telantar di Malaysia
Lina berencana berangkat ke Malaysia melalui Batam, Kepulauan Riau,  Minggu (3/3). Hanya saja, sampai Sabtu (2/3) lalu, ibu dua anak itu masih terkendala biaya keberangkatan. "Saya sudah pasrah, saya hanya berharap bantuan pemerintah," ucapnya.

Lina mengaku, berkomunikasi untuk terakhir kali dengan sang suami, Selasa (26/2) lalu. Waktu itu, Lina baru saja menerima kiriman uang dan barang dari Desmanto. Untuk memastikan kiriman itu sudah sampai, Desmanto menghubungi Lina. "Uda menghubungi saya sampai tiga kali, untuk memastikan apakah kirimannya sudah sampai atau belum. Selama ini, biaya hidup kami bersama anak-anak, memang selalu dikirimi Uda," ujar Lina yang membantu pendapatan keluarga dengan menjadi pedagang keliling.

Bagi Lina, sosok Desmanto adalah sosok seorang suami yang bertanggungjawab, pekerja keras dan sangat menyayangi anak-anaknya. Ini dibenarkan Yesi, tetangga Lina yang menjual berbagai barang harian. "Saya cukup kenal dengan Desmanto. Kalau pulang, beliau sering mengajak anak-anaknya jajan ke warung saya. Kami tetangga di Perumahan Panorama Singa Harau, belum begitu yakin ia meninggal," sebut Yesi pula.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Limapuluh Kota Azwardi, mengaku sudah menurunkan petugas, untuk mengecek kabar kematian Desmanto alias Effandi Bin Abdullah, 54. "Kita sudah turunkan petugas, untuk mengumpulkan data. Hanya saja, sampai hari ini, dari sejumlah PJTKI (Perusahaan Jawatan Tenaga Kerja Indonesia) yang kita konfirmasi, tidak ditemukan data TKI asal Harau Desmanto. Kendati demikian, kita masih terus menelusuri," kata Azwardi, Minggu sore.

LIMAPULUH--Jenazah Desmanto alias Effandi Bin Abdullah, 54,  Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News