Jenderal Andika Bolehkan Keturunan PKI Daftar TNI, Nyarwi Ahmad: Dia Sosok Pimpinan yang Humanis

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad merespons pernyataan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memperbolehkan keturunan PKI mendaftar menjadi prajurit TNI karena dinilai tidak melanggar isi dari Ketetapan (TAP) MPRS XXV/1966.
Sebab, di dalam TAP MPRS XXV/1966 tersebut dinyatakan yang dilarang adalah ajaran Komunisme, Marxisme, dan Leninisme.
"Pernyataan tersebut menunjukkan Jenderal Andika sebagai sosok jenderal yang humanis," kata Nyarwi Ahmad dalam keterangannya, Jumat (1/4).
Dia mengatakan bahwa apa yang disampaikan Jenderal Andika ini juga menandakan bahwa TNI di bawah kepemimpinannya menunjukkan kemajuan luar biasa.
Menurutnya, hal ini tidak hanya ditandai dengan makin tingginya komitmen dalam menjalankan peran, tugas dan fungsi TNI sesuai dengan dasar konstitusi dan peraturan perundang undangan yang saja saja.
Lebih dari itu, lanjut Nyarwi, agenda pengembangan sumber daya manusia, perubahan dan inovasi budaya berpikir juga mengalami kemajuan yang pesat.
"Jika kita perhatikan selama beberapa bulan terakhir sejumlah terobosan banyak dilakukan oleh Jenderal Andika, termasuk terkait hal-hal yang menjadi syarat dan dasar penilaian rekrutmen anggota TNI," ungkap Nyarwi.
Menurutnya, penegasan Jenderal Andika terkait dengan dengan individu-individu yang anggota keluarganya di masa lalu disinyalir menjadi bagian dari underbow PKI merupakan sikap humanisme yang luar biasa dan perlu diapresiasi bersama.
Jenderal Andika membolehkan keturunan PKI mendaftar menjadi anggota TNI. Nyarwi Ahmad menilai Jenderal Andika sosok pimpinan yang humanis.
- 5 Berita Terpopuler: Guru Honorer Negeri Menuntut Diangkat Tanpa Tes, tetapi PPPK Setengah Hati
- SEA Games 2023: Prajurit TNI AD Berprestasi Dapat Bonus Sepeda Motor
- TNI AL akan Meresmikan KRI Bung Karno-369 pada 1 Juni
- 2 Kapal Pemburu Ranjau TNI AL akan Memperkuat Koarmada II
- 5 Berita Terpopuler: Gencar Desakan Penghapusan Sistem Kontrak PPPK, Jokowi Gerah, Harus Ada Ketegasan
- Misteri Penyebab Kematian Purnawirawan TNI, Polisi Bongkar Makam Korban