Jenderal Sultan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jenderal Sultan
Jenderal Andika Perkasa. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ibarat product life-cycle dalam ilmu marketing, Prabowo sudah sampai pada titik saturation yang memerlukan proses re-cycling total supaya laku jual.

Mungkin Prabowo masih bisa di-recycle. Namun, faktor umur tidak berpihak kepadanya. Umur tidak bisa dilawan. Prabowo akan berusia 73 tahun kalau dia masih mau maju pada pilpres 2024.

Usia ini dianggap terlalu uzur bagi sebagian orang, meskipun kalau dibandingkan dengan Presiden Amerika Joe Biden atau dengan pemimpin Malaysia Mahathir Mohammad, Prabowo masih termasuk ABG.

Dalam kondisi seperti ini muncullah Andika Perkasa menyeruak di antara nama-nama yang ada. Ia tentara dengan citra perkasa sebagaimana namanya. Ia juga seorang intelektual yang memperoleh gelar doktoral dari perguruan tinggi terkemuka di Amerika.

Dalam hal intelektualitas Andika mungkin bisa menyamai SBY, meskipun sampai sekarang Andika belum banyak dikenal dengan pemikiran-pemikirannya yang konseptual.

Dalam hal intelektualitas ini Andika juga bisa bersaing dengan Anies Baswedan, yang juga memperoleh gelar doktoral di Amerika.

Andika adalah kuda hitam yang harus diperhitungkan. Meskipun hanya punya waktu setahun untuk naik panggung, tetapi Andika punya cukup modal untuk mengerek popularitasnya dengan cepat.

Dengan profilnya yang ‘’saleable’’, layak jual, tidak sulit untuk mendongkrak popularitas Andika di panggung pencitraan melalui media, apalagi selama ini Andika juga sudah cukup fasih bermain di media sosial.

Andika Perkasa Sang Jenderal Sultan siap masuk panggung politik nasional. Menjadi Presiden RI?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News