Jenderal TNI dan Polri Turun Tangan Memburu DPO MIT Poso

Jenderal TNI dan Polri Turun Tangan Memburu DPO MIT Poso
Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Kepala Polda Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, saat berada di salah satu pos sekat di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu. ANTARA/HO

Ketiga Jenderal itu, katanya, juga mengunjungi setiap pos sekat di sejumlah titik.

"Ini sebagai upaya untuk memberikan dorongan moril agar anggota tetap semangat dalam tugas, bekerja tanpa pamrih untuk Merah Putih," ungkapnya.

Sebagai upaya pencarian sisa daftar DPO MIT Poso, Satgas Madago Raya juga kembali memasang baliho keenam DPO di sejumlah titik di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Sigi.

Baliho-baliho itu memampang foto-foto orang yang masuk dalam DPO teroris Poso, yaitu Qatar, Rukli, dan Abu Alim alias Ambo.

Foto wajah-wajah mereka diberi tanda silang hitam, setelah ketiganya diumumkan tewas saat kontak tembak pada 11 dan 17 Juli 2021 di pegunungan Kabupaten Parigi Moutong.

"Saat ini Satgas Madago Raya fokus mencari enam DPO teroris Poso, yaitu Ali Ahmad alias Ali Kalora, Askar alias Jaid alias pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama," kata Supranoto.

Pemasangan dan perbaikan baliho DPO Poso ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat mengenali wajah pelaku.

Sehingga apabila masyarakat melihat atau mengetahui keberadaannya, dapat segera melapor kepada polisi atau tentara di nomor kontak yang tertera.

Selain untuk menyapa warga, patroli yang dilakukan tiga Jenderal TNI dan Polri itu sekaligus mencari enam DPO teroris di Poso pimpinan Ali Kalora.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News