Jenguk Anak Yatim Piatu Korban Pandemi Covid-19, Bu Risma Bawa Kabar Baik

Jenguk Anak Yatim Piatu Korban Pandemi Covid-19, Bu Risma Bawa Kabar Baik
Menteri Sosial Tri Rismaharini berkunjung kerja di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma’mun, Pabuaran, Kota Serang, Banten. Foto: Kemensos

jpnn.com, SERANG - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak semua elemen bangsa bergotong royong dengan spirit HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 untuk menangani pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan dalam kunjungan kerja di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma’mun, Pabuaran, Kota Serang, Banten.

“Menangani pandemi Covid-19 tidak bisa diselesaikan oleh satu Kementerian dan Lembaga (K/L), melainkan semua elemen harus bahu membahu. Kita tahu pandemi Covid-19 ini berat dan tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Mari kita bergandengan tangan dengan spirit HUT Kemerdekaan RI ke-76 menjadi kekuatan dahsyat menangani pandemi ini, ” ujar Mensos didampingi Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Jumat (13/8).

Mensos mengingatkan dalam kondisi ini bisa menjadi pesan dari Tuhan kepada kita semua harus menghadirkan spirit kemerdekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk berbagi dengan sesama, termasuk bagi fakir miskin, anak-anak yatim dan yatim piatu di manapun mereka berada.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Ketua Komisi VIII DPR RI yang telah membantu tugas pemerintah dengan memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak yatim, miskin, dan duafa serta telah memperlihatkan kepada kita semua sebuah pondok pesantren yang bersih dan sehat, ” ucap Mensos.

Terkait penanganan terhadap anak-anak yatim, saat ini tengah dibuatkan konsep yang melibatkan berbagai pihak terkait, karena tidak mudah dalam implementasinya harus ada landasan hukum dan anggaran dalam praktik di lapangan.

“Soal anak yatim itu sudah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Di Kemensos penanganan anak itu berada di bawah Ditjen Rehabilitasi Sosial, ” ujar Mensos.

Menurut Risma, saat ini data sementara tercatat ada kurang lebih 4 juta anak yatim dan belum termasuk tambahan dari korban pandemi Covid-19. Tentu saja, data itu akan terus diperbarui dengan data dari pemerintah daerah (pemda).

“Jumlah ril dari anak yatim itu sudah kita mintakan kepada pemda, termasuk juga dari balai-balai, yayasan, pondok pesantren, dan lain sebagainya, ” kata Mensos.

Menurut Risma, saat ini data sementara tercatat ada kurang lebih 4 juta anak yatim dan belum termasuk tambahan dari korban pandemi Covid-19. Tentu saja, data itu akan terus diperbarui dengan data dari pemerintah daerah (pemda).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News