Jepang Butuh 350 Ribu Pekerja Lulusan SMK, Indonesia Hanya Pasok 100 Ribu

Jepang Butuh 350 Ribu Pekerja Lulusan SMK, Indonesia Hanya Pasok 100 Ribu
Siswa SMK melaksanakan UNBK. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Indonesia laris manis di Jepang. Saat ini Jepang membutuhkan 350 ribu pekerja lulusan SMK. Sayangnya, yang dipenuhi Indonesia hanya sekira 100 ribu orang.

Menurut Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) M Bakhrun, ada tiga SMK dari Ponorogo, Cilacap, dan Indramayu yang nantinya jadi pilot project kerja sama Indonesia dan Jepang.

Nantinya lulusan dari tiga SMK tersebut akan dikirim ke Jepang melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

"Jepang dan Korea butuh banyak tenaga kerja dari lulusan SMK. Kami sedang bahas bersama BNP2TKI kapan lulusan tiga SMK ini bisa dikirim. Mereka nantinya dikontrak dua tahun di Jepang," terang Bakhrun dalam taklimat media di Kantor Kemendikbud, Senin (5/8).

Program ini, lanjutnya, akan berkelanjutan sehingga dipersiapkan serius terutama SDM harus benar-benar terampil. Sebab, bila ini berhasil dan Jepang puas, kerja sama akan berlanjut.

BACA JUGA: Penjelasan Puan Maharani tentang Rencana Rekrut Orang Asing jadi Rektor PTN

"Pemasaran lulusan SMK ke luar negeri terus kami gencarkan. Makanya bersama BNP2TKI menganalisis beberapa negara yang menjadi tujuan pemasaran SDM kita. Sehingga dalam revitalisasi SMK, kualitas anak-anak bisa dipersiapkan agar bisa dikirimkan ke luar negeri," tuturnya.

"Ini baru pertama, nanti digulirkan terus menerus dan jadi contoh. Kalau berhasil tinggal di copy paste bisa di sekolah itu atau di sekolah lain," sambung Bakhrun.

Lulusan dari tiga SMK akan dikirim ke Jepang melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia alias BNP2TKI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News